Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak warga kota untuk selalu menjunjung tinggi kejujuran dalam segala aspek kehidupan.
"Momen Idul Fitri ini adalah saat kita kembali fitrah, maka kita harus bisa membedakan dengan jelas dan tegas antara kebenaran (haq) dan kebatilan (batil)," ujar Wali Kota Eri setelah melaksanakan Shalat Idul Fitri di Balai Kota, Senin.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak kebaikan yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan dapat terus diterapkan. Dengan demikian, masyarakat Kota Surabaya dapat saling rukun, menguatkan, dan guyub.
"Ayo warga Surabaya, Insya Allah setelah ini kita harus menjalankan apa yang telah kita dapatkan selama Ramadhan, seperti saling membantu dan menguatkan," katanya.
Baca juga: Wagub Ahmad Nausrau jadi Khatib Shalat Id di Sorong
Baca juga: Puluhan ribu warga Palembang shalat Idul Fitri di Jembatan Ampera
Selain itu, Wali Kota Eri Cahyadi merasa bahagia karena tahun ini Pemkot Surabaya menyediakan fasilitas bagi jemaah disabilitas, yaitu penerjemah bahasa isyarat untuk memudahkan mereka memahami isi khutbah yang disampaikan khatib.
"Yang berbeda tahun ini adalah, atas masukan dari teman-teman warga yang memiliki keterbatasan pendengaran, kami menyiapkan penerjemah bahasa isyarat. Dengan demikian, semua warga, termasuk yang memiliki kekurangan tetap memperoleh hak yang sama," katanya.
Tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar Shalat Idul Fitri di halaman Balai Kota. Acara tersebut menghadirkan KH. Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag, Guru Besar UIN Sunan Ampel sebagai khatib, dan Ustadz Qomaruddin Ahmad, S.H.I., Qari' Nasional, sebagai imam shalat.
Baca juga: Jamaah di Masjid Raya Baiturrahman tetap khusyuk shalat Id meski hujan
Baca juga: Pohon tumbang timpa jamaah Shalat Id di Pemalang, dua orang tewas
Baca juga: Mensos Shalat Id bersama kelompok rentan di Sentra Mulya Jaya Jakarta
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025