Serang, Banten (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub menyampaikan bahwa elektrifikasi jalur Kereta Rel Listrik (KRL) Serang-Rangkasbitung memerlukan waktu selama empat tahun.
Kasi Prasarana Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jakarta Kemenhub BG Kunto di Serang, Banten, Rabu, mengatakan proyek elektrifikasi Serang-Rangkasbitung sudah masuk dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas) dan untuk saat ini masih dalam tahapan studi kelayakan atau feasibility study (FS).
"Kami sudah kolaborasi, bahwa yang melakukan FS dari Provinsi Banten. Nanti yang melanjutkan teknis detail engineering design (DED) adalah DJKA hingga ke tahap pembangunan," katanya.
Meski demikian, kata dia, tahapan ini akan melalui proses yang cukup panjang dan memakan waktu kurang lebih empat tahun.
"Kalau untuk konstruksinya butuh waktu dua tahun, kalau FS satu tahun, DED satu tahun, berarti empat tahun kira-kira ya," ucapnya.
Ia menyampaikan jika semua tahapan berjalan lancar, maka pembangunan elektrifikasi jalur KRL Serang-Rangkasbitung bisa dimulai pada 2028 dan selesai dalam dua tahun.
Studi kelayakan ini juga yang akan menentukan layak atau tidaknya elektrifikasi jalur KRL Serang-Rangkasbitung untuk menunjang mode transportasi massal masyarakat.
"Jadi, nanti di studi kelayakan itu ada perhitungan jumlah penumpangnya berapa, investasi berapa. Kalau dinilai layak, ya akan dijalankan pembangunannya," tegasnya.
Baca juga: Pemkot resmi kerja sama dengan KAI bangun KRL Serang-Jakarta
Baca juga: Pemkot pastikan pembangunan jalur KRL Kota Serang-Jakarta dimulai 2026
Pewarta: Desi Purnama Sari
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.