Beijing (ANTARA) - Seiring dimulainya Tahun Ular, ekonomi China bersiap menyambut pertumbuhan yang dinamis, dengan konsumsi, pembangunan berkualitas tinggi, dan pasar modal yang menghadirkan pendorong pertumbuhan baru.
Kondisi ini mengindikasikan pemulihan yang kuat dan pergeseran ke arah pembangunan yang lebih berkelanjutan dan berbasis inovasi.
China mencatat peningkatan belanja konsumen selama liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek baru-baru ini, dengan sektor-sektor yang menonjol meliputi pariwisata dan jasa.
Belanja perjalanan domestik selama liburan delapan hari itu, yang berakhir pada 11 Februari 2025, mencapai 677 miliar yuan (1 yuan = Rp2.243), mewakili peningkatan 7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China.
Bisnis homestay berkembang pesat selama periode tersebut, menarik para wisatawan dengan pengalaman menginap yang dipersonalisasi dan ditandai dengan karakteristik budaya setempat. Pendapatan penjualan mereka meningkat 12,6 persen dibanding liburan Festival Musim Semi tahun lalu.
Liburan tahun ini juga mencatat lonjakan antusiasme terhadap olahraga dan rekreasi musim dingin, dengan atraksi seperti Harbin Ice-Snow World sukses menarik lebih dari 610.000 pengunjung.
Musim dingin 2024-2025 diperkirakan akan mencatat sekitar 520 juta perjalanan, menghasilkan pendapatan pariwisata sebesar lebih dari 630 miliar yuan, menurut laporan yang dirilis oleh Akademi Pariwisata China.
Pendapatan box office selama liburan Festival Musim Semi di China memecahkan rekor dengan naik ke angka 9,51 miliar yuan, menurut Administrasi Perfilman China. Jumlah penonton film selama liburan juga melonjak, dengan 187 juta orang memadati bioskop.
Partisipasi yang kuat dalam program tukar tambah (trade-in) barang konsumen yang didukung kebijakan di China mendongkrak sentimen konsumen pasar liburan. Pendapatan penjualan peralatan rumah tangga dan peralatan audiovisual melonjak 166,4 persen dibandingkan angka yang tercatat pada musim liburan tahun lalu, dan penjualan perangkat komunikasi melonjak 181,9 persen, menurut Administrasi Perpajakan Negara (State Taxation Administration) China.
Sejak tahun lalu, "tukar tambah" telah menjadi istilah umum di pasar konsumen China, dengan kampanye tukar tambah nasional mendorong pertumbuhan penjualan retail yang stabil.
Tak lama setelah masa liburan berakhir, banyak daerah di seluruh China mengadakan pertemuan resmi pertama pada tahun yang baru, berfokus pada sejumlah area, seperti memperkuat ekonomi riil, mengoptimalkan lingkungan bisnis, dan memajukan inovasi teknologi guna mendorong pembangunan ekonomi dan sosial yang berkualitas tinggi.
Guangdong, sebuah provinsi manufaktur utama, merilis rencana aksi 2025 untuk membangun sebuah sistem industri modern dengan investasi tahunan sebesar 1 triliun yuan, termasuk 380 proyek industri di sektor manufaktur peralatan kelas atas, material baru, petrokimia, baja, dan sebagainya.
Shanghai mengadakan konferensi lingkungan bisnis kota tahunan selama delapan tahun beruntun dan juga merilis sebuah rencana aksi, memperkenalkan 58 langkah yang meliputi langkah-langkah untuk mengoptimalkan layanan secara keseluruhan bagi perusahaan dan meningkatkan pengawasan dan inspeksi yang berkaitan dengan bisnis.
Di Zhejiang, pemerintah provinsi bekerja untuk mendorong integrasi yang lebih dalam dari inovasi teknologi dan industri, dan untuk membangun sebuah kerangka kerja kolaboratif yang mempertemukan universitas, platform, perusahaan, dan rantai industri.
Tak jauh berbeda, Provinsi Hubei di China tengah dan provinsi pulau Hainan di China selatan berfokus pada inovasi teknologi sebagai arah pembangunan utama mereka.
Institusi-institusi keuangan global optimistis terkait pasar modal China pascaliburan, memperkuat kapasitas negara itu dalam mempertahankan inovasi yang kerap diremehkan.
Seiring meningkatnya kesadaran investor tentang inovasi ini, kesenjangan valuasi antara China dan pasar-pasar berkembang (emerging market) akan menyempit, dan arus masuk modal asing akan meningkat, ujar Desmond Kuang, chief investment officer (CIO) untuk China di HSBC Global Private Banking and Wealth.
Sementara itu, James Wang, kepala Strategi China di UBS Investment Bank Research, mengatakan bahwa perdagangan tematik dapat menjadi elemen utama pasar ekuitas tahun ini.
Perdagangan tematik dapat didorong oleh sifat aplikasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang tidak pasti namun berpotensi meluas, yang dapat mengarah pada pertumbuhan pendapatan bagi para penerima manfaatnya, dan oleh sebuah kebijakan moneter yang cukup longgar dan mendukung valuasi ekuitas, ujar Wang dalam sebuah catatan penelitian.