Biak (ANTARA) - Duta Besar Pemerintah Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi bersama keluarga tentara korban perang dunia II melakukan ziarah dan ibadah penghormatan terhadap arwah tentara Jepang yang gugur di Biak, Rabu.
Kegiatan ibadah penghormatan arwah keluarga korban eks tentara Jepang berlangsung khidmat dipusatkan di Monumen Perang Dunia II Paray/Anggraidi Biak Kota karena dihadiri langsung para keluarga korban yang datang dari Jepang.
Dubes Masaki mengajak keluarga korban untuk berdoa bersama supaya arwah korban tentara Jepang pada perang dunia II dapat diterima Tuhan dan hidup tenang.
Baca juga: Indonesia-Jepang bahas pemulangan kerangka tentara korban PD II
"Ini pesan perdamaian dalam upaya pengingat 81 tahun perang dunia II, sehingga banyak tentara Jepang pada PD II di wilayah Biak," ujar Masaki.
Setiap keluarga dan staf kedutaan besar Jepang yang hadir ikut memberikan penghormatan dan meletakkan bunga secara bergantian.
Bupati Biak Numfor Markus Octovianus Mansnembra menyebut ziarah keluarga korban tentara Jepang korban PD II untuk menghormati arwah yang telah gugur di Biak menjalankan tugas negara Pener Jepang.
"Prosesi ziarah dan ibadah penghormatan keluarga tentara Jepang korban PD II dipimpin Dubes Jepang Mr Masaki Yasushi," katanya.
Baca juga: Pemkab Biak kembalikan sembilan kerangka tentara Jepang
Kepala Dinas Pariwisata Biak Onny Dangeubun mengatakan monumen perang dunia II di Kampung Anggraidi/Paray menjadi tempat bersejarah bagi keluarga besar tentara eks Jepang korban perang dunia II.
Diakuinya, monumen perang eks peninggalan Perang dunia II di Anggraidi/Paray merupakan destinasi wisata bersejarah yang dapat menarik wisatawan.
Monumen perang eks peninggalan perang dunia II dalam perawatan dan penjagaan dilakukan masyarakat Biak adat setempat.
Para keluarga Ikut mengiringi prosesi ibadah penghormatan arwah eks tentara Jepang tersebut.
Baca juga: Kerangka Eks Serdadu Jepang Dikremasi di Biak
Baca juga: 216 Abu Tentara Jepang Eks-PD II Diserahkan
Pewarta: Muhsidin
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.