Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi meyakini bahwa sistem jaringan berkecepatan tinggi untuk keperluan penelitian dan pendidikan mampu menunjang kolaborasi antara universitas di Jepang dan di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Heri Akhmadi dalam peresmian Research and Project Hub Universitas Keio (Keio CCRC Haneda Campus) di Jepang yang telah dilengkapi dengan konektivitas berkecepatan tinggi, Sabtu (8/3).
“Saya yakin pusat penelitian ini akan memainkan peran penting dalam mendorong kolaborasi antar universitas di kawasan Asia-Pasifik, termasuk lima universitas di Indonesia, melalui pemanfaatan jaringan penelitian dan pendidikan berkecepatan tinggi,” kata Dubes Heri, menurut keterangan tertulis KBRI Tokyo diterima di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, konektivitas yang ditingkatkan tersebut akan mendorong kemitraan penelitian dan berbagi pengetahuan, serta membuka peluang baru bagi penelitian kolaboratif untuk mengatasi tantangan global.
Menurut Dubes, fasilitas di Universitas Keio tersebut menawarkan peluang yang sangat baik dalam mengoptimalkan kerja sama penelitian dan pendidikan antara Indonesia dan Jepang. Pembukaan Hub tersebut juga akan meningkatkan kerja sama antara universitas di kawasan Asia Pasifik secara signifikan, kata dia.
“Saya berharap dengan dibukanya pusat penelitian ini, jaringan antar perguruan tinggi di Indonesia dan Jepang akan semakin kuat. Tidak hanya di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika tetapi juga di bidang ilmu sosial dan humaniora,” ucap Heri.
Selain oleh perwakilan dari pihak Jepang, agenda peresmian tersebut juga dihadiri 18 akademisi dan mahasiswa RI dari Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Bandung, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Hasanudin, dan Universitas Syiah Kuala.
Menurut keterangan KBRI Tokyo, Universitas Brawijaya bersama Jejaring Riset dan Edukasi Indonesia (IDREN) telah menandatangani nota kesepahaman dengan Asterial Research and Educational Network in the Asia-Pasific (ARENA-PC) dalam kerja sama pengoperasian dan pengembangan jaringan berkecepatan tinggi hingga 100 Gbps untuk penelitian dan pendidikan.
Jaringan tersebut memungkinkan lebih dari 40 universitas dan lembaga yang saat ini terhubung dengan IDREN untuk bertukar data secara lebih efisien dengan lembaga penelitian dan pendidikan di seluruh dunia.
Baca juga: Mendiktisaintek ingin pererat kolaborasi program riset dengan Jepang
Baca juga: RI-Jepang meperluas kerja sama di bidang startup hingga tenaga kerja
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
