Cianjur (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengundang seluruh pihak terkait Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Cianjur guna mengantisipasi keracunan yang beberapa kali terjadi terhadap siswa sebagai penerima manfaat .
Ketua DPRD Kabupaten Cianjur Metty Triantika di Cianjur, Sabtu, mengatakan dugaan keracunan yang terjadi usai siswa menyantap MBG bukan hanya terjadi sekali di Cianjur dengan jumlah korban di atas 100 orang siswa, sehingga perlu disikapi agar tidak terus terulang.
"Ini peristiwa luar biasa yang harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak, kita bersama berbagai pihak harus mencari tahu apa penyebab pastinya, semua pihak yang berwenang dalam Program MBG di Cianjur mesti melakukan evaluasi secara menyeluruh," katanya.
Dengan demikian, kata dia, program pemerintah pusat yang bertujuan bagus dapat terlaksana dengan baik di daerah. Jangan sampai, lanjutnya, permasalahan yang terjadi kembali terulang tanpa ada kesimpulan atau perubahan. Karena itu pihaknya mengundang semua pihak terkait, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN) Cianjur.
Baca juga: Demul ingatkan keamanan makanan MBG sehubungan keracunan Cianjur
Pihaknya meminta pendampingan dan pemantauan terhadap kondisi para siswa setelah mengalami keracunan, karena dikhawatirkan mereka mengalami trauma dan tidak mau menyantap MBG.
“Psikologis anak juga harus menjadi perhatian setelah mengalami keracunan, jangan sampai mereka trauma dengan makanan yang diterima dari program yang baik ke depannya," kata dia.
Sementara Ketua DPC GMNI Cianjur Agus Rama Tunggara mengatakan empat kejadian keracunan usai menyantap MBG menjadi bukti belum berjalannya program pusat dengan baik di daerah, terutama di Cianjur, sehingga perlu dilakukan pemberhentian sementara dan dilakukan evaluasi.
Baca juga: Kepala BGN: Hasil laboratorium kasus keracunan MBG di Cianjur negatif
"Hentikan dulu sementara programnya selama proses evaluasi, jangan sampai anak Cianjur terus jadi korban dan akhirnya trauma menolak program yang tujuannya sangat baik,” katanya.
Pihaknya juga mendesak adanya kompensasi bagi siswa yang menjadi korban keracunan usai menyantap MBG, selain pendampingan psikologis terhadap siswa, bahkan pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa jika tidak dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap Program MBG di Cianjur.
“Untuk kebaikan segera lakukan evaluasi menyeluruh agar tidak ada lagi korban keracunan usai menyantap MBG. Ini merupakan tugas bersama berbagai pihak terkait," katanya.
Seperti diberitakan empat kasus keracunan usai menyantap MBG terjadi di Kabupaten Cianjur. Terbaru di Kecamatan Cugenang, sekitar 36 siswa dari dua sekolah mengalami keracunan setelah menyantap MBG dan sudah mendapat penanganan medis di puskesmas setempat.
Baca juga: Polres Cianjur-Jabar periksa 10 orang terkait keracunan MBG
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.