Jakarta (ANTARA) - Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) dan Dompet Dhuafa cabang Jawa Timur mengerahkan empat personel serta satu ambulans untuk membantu mempercepat proses evakuasi pasca-insiden ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Kami berkoordinasi dengan tim relawan DMC di Jawa Timur dan Dompet Dhuafa Jatim untuk bergerak cepat ke lokasi. Upaya tersebut untuk mempercepat proses evakuasi korban yang masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan," ujar Kepala Bagian Tanggap Darurat, Pemulihan, dan Rekonstruksi DMC Dompet Dhuafa Eka Suwandi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan tim relawan di lapangan untuk membantu pencarian dan evakuasi korban yang masih terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Tragedi ini terjadi pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.00 WIB saat jamaah sedang melaksanakan Shalat Ashar.
Baca juga: RS Bhayangkara Surabaya terima empat jenazah korban Al Khoziny
Gedung yang sedang dalam proses pengecoran lantai 4 tersebut diduga runtuh hingga ke lantai dasar karena fondasi tak mampu menahan beban cor.
Perkiraan awal menyebutkan ada 140 orang saat kejadian. Sebagian besar korban berhasil menyelamatkan diri secara mandiri dan total delapan korban berhasil dievakuasi tim SAR dari reruntuhan hingga dini hari. Korban terakhir yang dievakuasi selamat adalah Yusuf pada pukul 01.58 WIB.
Tim SAR gabungan yang melibatkan Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, dan berbagai relawan, akan terus memprioritaskan evakuasi korban yang masih responsif.
Penggunaan alat berat menjadi opsi terakhir untuk menghindari risiko pada korban yang mungkin masih hidup di bawah tumpukan material berat.
Baca juga: Menko: BNPB gunakan alat berat untuk evakuasi korban Al Khoziny
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.