Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha meraih piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas Pembacaan Kitab Suci Dhammapada Serentak 2569 BE/2025, yang melibatkan 2.569 peserta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.
"Jadi, fungsinya MURI itu adalah untuk memberikan rangsangan orang lain untuk berpartisipasi dan berlomba untuk melakukan kebaikan," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Penyerahan penghargaan dilakukan secara langsung oleh Direktur Marketing MURI Awan Rahargo kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar saat pelaksanaan Sannipata Nusantara di Gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.
Capaian rekor MURI sebelumnya juga telah diukir oleh beberapa komunitas Buddhis. Di antaranya adalah Praktik Minum Teh Berkesadaran Penuh (Tea Meditation) dengan Peserta Terbanyak oleh Wihara Ekayana Arama.
Baca juga: Ditjen Bimas Buddha dan Katolik kolaborasi musnahkan arsip lama
Kemudian, Praktik Hidup Sadar Penuh (Mindfulness) di Area Terbuka dengan Peserta Terbanyak oleh Ekayana Education Group. Penyelenggaraan Kegiatan Olahraga dan Seni Pemuda Buddhis Tingkat Nasional Pertama oleh Pemuda Theravada Indonesia.
Lalu, Replika Mahabodhi Temple dalam Gedung Pertama oleh Pemuda Theravada Indonesia Kalimantan Timur, dan Rupang Buddha Melayang Terbesar oleh Young Buddhist Association of Indonesia.
Nasaruddin Umar menilai penghargaan terhadap sebuah prestasi adalah hal positif yang akan menjadi pemicu bagi yang lainnya dalam berbuat kebaikan.
Baca juga: Ditjen Bimas Buddha terus berinovasi demi perkuat layanan pendidikan
"Kalau tidak ada penghargaan terhadap hal-hal yang produktif, positif, nanti tidak ada orang yang mau berbuat baik. Berlomba-lomba untuk mencapai kebaikan itu adalah anjuran semua agama," katanya.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.