Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron Mukti memastikan bahwa keuangan BPJS Kesehatan dalam kondisi yang sehat dan bisa membayar klaim ke rumah sakit.
"Kita dalam keadaan sehat," tegas Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti dalam siniar atau podcast dengan ANTARA di Jakarta pada Selasa.
Menurut dia hal itu dapat dilihat dari kemampuan BPJS Kesehatan untuk membayar klaim ke rumah sakit sesuai dengan aturan yang berlaku, yaitu membayar klaim ke rumah sakit maksimal enam bulan.
"BPJS itu sekarang bisa membayar 3,3 bulan klaim, sehat," tambahnya.
Dia menyebut BPJS Kesehatan bersama dengan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) sudah membahas sejumlah skenario terkait isu-isu tersebut. Dia sendiri optimistis tidak akan terjadi gagal bayar dalam masa kepemimpinannya di BPJS Kesehatan.
"Selama saya masih di BPJS ya kami optimistis tidak ada gagal bayar. Selama saya masih di BPJS," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut dia juga menyatakan bahwa kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah mencapai lebih dari 98 persen dari total penduduk Indonesia atau sekitar 278 juta orang. Sebuah capaian luar biasa, jelasnya, yang dilakukan dalam satu dekade terakhir.
BPJS Kesehatan sendiri tengah fokus untuk mengaktifkan kembali atau reaktivasi kepesertaan yang sempat terhenti karena beberapa hal, dengan terdapat sekitar 17 juta peserta yang menunggak.
Untuk mengatasi hal tersebut, BPJS Kesehatan sudah melakukan peluncuran program New Rehab 2.0 dan Endowment Fund pada Senin (3/2/2025). New Rehab 2.0 adalah program rencana pembayaran bertahap yang memungkinkan peserta JKN mencicil tunggakan iuran dengan lebih fleksibel.
Baca juga: BPJS Kesehatan fokus lakukan reaktivasi kepesertaan JKN pada 2025
Baca juga: BPJS Kesehatan: KRIS masih dievaluasi sampai dengan akhir Juni
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025