Dirut BRI harapkan pemerintah gencarkan stimulus ke sektor padat karya

4 weeks ago 6
Inilah yang akan meningkatkan konsumsi dan lain-lain menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi

Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sunarso berharap Pemerintah dapat menggencarkan stimulus ekonomi ke sektor padat karya.

Saat ditemui pada kegiatan BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Banten, Sunarso menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh dua faktor, yaitu konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.

Dalam konteks itu, sektor padat karya yang mengandalkan tenaga kerja dalam akti​​​​​​​vitas produksi mampu menyerap lebih banyak sumber daya manusia (SDM), sehingga makin banyak masyarakat yang memiliki pendapatan untuk dibelanjakan.

“Punya pendapatan, maka masyarakat memiliki daya beli. Inilah yang akan meningkatkan konsumsi dan lain-lain menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Tak hanya pertumbuhan ekonomi, lanjut Sunarso, kredit perbankan juga akan terdampak positif. Seiring dengan pulihnya daya beli masyarakat, permintaan kredit pun turut terdorong.

“Tidak ada permintaan, maka kredit pun susah tumbuh,” tutur Sunarso.

Dalam kegiatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pihaknya bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terus mengupayakan berbagai langkah untuk mendukung industri padat karya di Indonesia, termasuk penggunaan instrumen fiskal.

Salah satu kebijakan yang telah dilakukan adalah pemberian kredit dengan suku bunga subsidi hingga 5 persen. Kebijakan ini di luar skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang selama ini telah berpihak kepada kelompok usaha mikro dan menengah.

Dengan adanya subsidi ini, Menkeu menjamin akses terhadap permodalan tetap terjangkau, terutama dari sisi suku bunga, meskipun saat ini terdapat tren kenaikan suku bunga global.

“Meski saat ini terjadi kecenderungan suku bunga yang meningkat, ini tidak dibebankan kepada pengusaha, tetapi menjadi bagian dari anggaran yang ditanggung oleh APBN,” jelas Menkeu.

Diketahui, selain memberikan subsidi suku bunga, Pemerintah juga membebaskan pajak penghasilan (PPh) para pekerja sektor padat karya dengan gaji Rp4,8 juta–Rp10 juta serta memberi bantuan sebesar 50 persen untuk jaminan kecelakaan kerja (JKK) pada sektor padat karya selama enam bulan.

Kebijakan itu diumumkan sebagai paket stimulus ekonomi yang disiapkan pemerintah guna meredam efek wacana kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) tempo lalu. Meski kenaikan tarif PPN akhirnya dibatasi hanya kepada barang mewah, insentif yang disiapkan tetap berjalan.

Baca juga: OJK: Subsidi bunga kredit padat karya dukung pertumbuhan industri

Baca juga: Airlangga: Rp20 triliun Kredit Investasi Padat Karya disalurkan 2025

Baca juga: PPN naik, pekerja padat karya dengan gaji hingga Rp10 juta bebas PPh

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |