Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengintensifkan pemantauan kesehatan dua pasien yang dinyatakan positif menderita rubella berdasar pemeriksaan spesimen di laboratorium Surabaya.
"Dua orang yang terjangkit rubella berusia 3 tahun dan 30 tahun. Saat ini keduanya dalam pemantauan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Ponorogo Anik Setyarini di Ponorogo, Jumat.
Kedua orang tersebut hingga kini terus dipantau oleh Dinkes.
Pasalnya, rubella dapat menular melalui kontak langsung dengan sekresi hidung atau tenggorokan orang yang terinfeksi, terutama saat mereka batuk, bersin, atau berbicara, yang melepaskan droplet berisi virus ke udara.
Baca juga: Bio Farma targetkan produksi vaksin Rotavirus dan Rubella dimulai 2025
Anik menyebut, capaian imunisasi campak-rubella di Ponorogo sebenarnya sudah mencapai 100 persen.
Hasilnya, tidak lagi ditemukan kasus campak di Ponorogo. Sedang untuk dua kasus rubella yang ditemukan, Dinkes masih melakukan penelusuran dari mana mereka terpapar.
"Hingga kini tidak ada laporan kasus campak. Capaian imunisasi kita sudah menyentuh angka 100 persen," katanya.
Menurut Anik, imunisasi menjadi cara paling efektif mencegah penularan campak.
Ia mengimbau masyarakat segera memeriksakan diri bila muncul gejala awal, seperti ruam disertai demam tinggi dan bercak merah di seluruh tubuh.
Baca juga: Kemenkes sebut demam ringan tak boleh batasi anak dapatkan imunisasi
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.