Dinkes Ciamis sebut 74 SPPG belum memiliki SLHS

1 hour ago 1
Sampai saat ini di Ciamis itu belum ada satupun dari jumlah 74 SPPG

Ciamis (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengungkapkan sebanyak 74 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum memiliki Sertifikat Layak Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai bukti kegiatan penyedia makanan aman bagi masyarakat.

"Sampai saat ini di Ciamis itu belum ada satupun dari jumlah 74 SPPG," kata Kepala Dinkes Kabupaten Ciamis Rizali Sofyan kepada wartawan di Ciamis, Jumat.

Ia menuturkan sebelum SPPG di Ciamis beroperasi belum ada pengajuan untuk memiliki SLHS ke Dinkes Ciamis, namun baru sehari kemudian ada yang mengajukan permintaan pemeriksaan untuk kebutuhan SLHS.

Baca juga: BGN imbau SPPG di Batam segera urus sertifikat higiene sanitasi

"Belum ada pengajuan ya, kami baru sekitar satu hari yang lalu banyak menerima permintaan untuk pemeriksaan," katanya.

Ia menyampaikan terkait masalah SLHS tersebut Dinkes Ciamis masih berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN), begitu juga Dinkes Ciamis perlu persiapan untuk melakukan pemeriksaan setiap SPPG.

Selanjutnya, kata dia, pihaknya harus berkoordinasi dengan pihak Dinas Perizinan terkait kegiatan SPPG, dan sampai ini Dinkes Ciamis baru koordinasi dengan tim SPPG Ciamis terkait prosedur penerbitan SLHS.

Baca juga: Dinkes Banten targetkan 162 SPPG miliki SLHS pada November

"Jadi, setelah pertemuan itu akan sepakati metodenya kayak gimana, peraturannya kayak gimana, jadwalnya juga nanti akan sepakati," katanya.

Ia menyampaikan menjaga keamanan dan kesehatan pangan penting dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti kejadian keracunan.

Selama ini di Kabupaten Ciamis, kata dia, ada dua daerah yang dilaporkan sejumlah warga mengalami gejala keracunan diduga setelah menyantap menu yang disajikan dalam program MBG di Kecamatan Pamarican, dan Kawali.

Baca juga: Pemerintah terapkan 3 sertifikasi cegah KLB keracunan MBG

Namun untuk memastikan penyebabnya dari MBG, kata dia, perlu dilakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan yang dikonsumsi korban.

"Ya, kita juga belum tahu ya apakah betul dari MBG yang dibagikan atau ada jajan di luar, ya ini belum bisa dipastikan," katanya.

Baca juga: BGN: 198 SPPG telah miliki sertifikat Laik Higiene Sanitasi atau SLHS

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |