Dindik Jatim gandeng Polrestabes Surabaya perkuat karakter siswa

1 hour ago 3

Surabaya (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur menggandeng Polrestabes Surabaya untuk memperkuat karakter siswa melalui sosialisasi kepada 484 kepala sekolah dan guru Bimbingan Konseling (BK).

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai di Surabaya, Jumat, mengatakan kegiatan tersebut dilakukan dilatarbelakangi banyaknya siswa yang ikut dalam unjuk rasa berujung anarkis beberapa waktu lalu.

“Kalau kita hanya menunggu siswa membuat masalah, baru turun tangan, itu sudah terlambat. Pencegahan sejak dini adalah kunci. Siswa perlu diberi pemahaman hukum, kontrol emosi, hingga kesadaran sosial. Jika telanjur ada yang melanggar, harus segera ditangani dan didampingi agar tidak semakin jauh. Kalau sudah pernah terlibat, kita bantu rehabilitasi supaya bisa kembali ke jalur positif," kata Aries.

Baca juga: Jatim raih juara umum LKS Dikmen untuk ketiga kalinya berturut-turut

Ia menegaskan pendidikan di sekolah tidak boleh berhenti pada target akademik semata. Lebih dari itu, sekolah harus menjadi ruang pembentukan karakter yang kokoh.

"Anak-anak kita adalah generasi penerus bangsa. Sekolah harus mampu menjadi benteng moral yang membentuk mereka menjadi pribadi berakhlak mulia, disiplin, dan berdaya saing. Kepala sekolah dan guru BK memiliki peran penting dalam hal ini. Maka, sinergi dengan aparat kepolisian menjadi langkah strategis agar upaya kita semakin kuat," ujarnya.

Pria kelahiran Makassar itu menegaskan peran kepala sekolah tidak lagi hanya sebagai administrator, tetapi juga sebagai pemimpin, pengelola, penggerak, sekaligus inovator dalam menciptakan budaya sekolah yang kondusif dan berkarakter.

Di sisi lain, guru BK diharapkan memainkan peran vital sebagai konselor bagi murid, baik secara individu maupun kelompok agar setiap permasalahan dapat terdeteksi dan tertangani lebih dini.

Aries menekankan bahwa tantangan pendidikan tidak bisa dihadapi sendirian. Butuh kerja sama lintas sektor, mulai dari sekolah, keluarga, masyarakat, hingga aparat keamanan.

"Kalau semua pihak bergerak bersama, insya Allah siswa-siswa kita akan tumbuh sebagai generasi yang sehat, kuat, dan berkarakter. Sinergi ini bukan hanya solusi jangka pendek, tapi investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa," ucapnya.

Dinas Pendidikan Jatim berharap melalui sosialisasi ini terbangun kesadaran kolektif bahwa pengendalian murid bukan hanya soal kedisiplinan semata, melainkan menyiapkan generasi muda yang matang secara emosional, bijak bersikap, serta tangguh menghadapi tantangan zaman.

Baca juga: Dindik Jatim bekali kepala SMA/SMK-SLB kompetensi kepemimpinan adaptif

Baca juga: Dindik Jatim tambah rekomendasi sekolah verval PIN SPMB

Kasat Binmas Polrestabes Surabaya AKBP Diyana Suci Listiawati menambahkan penguatan karakter murid perlu ditopang dengan kehadiran figur pendamping yang konsisten, baik guru maupun orang tua.

"Siswa-siswa kita butuh teladan. Mereka harus diajak berpikir kritis, berperilaku disiplin, dan menjauhi segala bentuk kenakalan remaja. Kepala sekolah dan guru BK punya peran sentral untuk memastikan hal ini berjalan baik di lingkungan sekolah," ujarnya.

Sejumlah kepala sekolah menyampaikan tantangan yang dihadapi, mulai dari pengaruh pergaulan bebas, tekanan media sosial, hingga minimnya komunikasi antara sekolah dan orang tua.

Polrestabes Surabaya menyatakan siap membuka ruang kolaborasi melalui program pendampingan, penyuluhan hukum, hingga patroli edukatif di sekitar sekolah.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |