Dinas Kesehatan Gorontalo berupaya tekan kasus campak

3 hours ago 2

Gorontalo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo berupaya menekan kasus campak yang pada minggu ke sembilan tahun 2025 tercatat mencapai 53 kasus suspek campak dengan kasus terbanyak di Kabupaten Gorontalo.

"Kami berupaya menekan kasus ini agar tidak terus mengalami peningkatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S Otoluwa, di Gorontalo, Kamis.

Campak, kata dia, merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan. Oleh karena itu, harus menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Menurut Anang, pihaknya melalui puskesmas-puskesmas menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya penularan penyakit campak terutama pada anak-anak dan ibu hamil yang menjadi populasi rentan.

"Peningkatan kasus ini mengingatkan pada kejadian luar biasa (KLB) campak tahun 2024 yang pernah melanda beberapa wilayah di Kabupaten Gorontalo," ujarnya.

Baca juga: Dinkes Kaltim temukan 95 kasus suspek campak

Setidaknya terdapat 434 kasus suspek campak dan dilakukan pemeriksaan pada 139 sampel dikonfirmasi 73 kasus campak dan rubella pada tahun 2024 lalu.

Anang menyampaikan bahwa cakupan imunisasi yang belum optimal di sejumlah daerah menjadi faktor utama penyebaran campak.

"Risiko semakin tinggi akibat tingginya interaksi masyarakat selama Ramadhan," katanya.

Ia menjelaskan campak yang sangat menular, berpotensi lebih berbahaya jika dikombinasikan dengan sanitasi buruk dan kurangnya asupan gizi selama puasa.

"Staf fungsional kami selalu melaporkan tentang tren penyakit yang ada di Gorontalo termasuk menyangkut penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Oleh karena itu, percepatan cakupan imunisasi dan edukasi masyarakat mengenai pentingnya imunisasi MR (Measles-Rubella) harus terus dilakukan secara berkesinambungan," katanya.

Baca juga: Warga Aceh diminta waspadai kasus campak yang cukup tinggi

Ia juga mengimbau masyarakat agar senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Ia juga gencar memberi edukasi agar masyarakat turut berperan penting dalam upaya mitigasi dengan menekankan pentingnya menjaga kebersihan, menerapkan pola makan sehat selama puasa, serta menghindari kontak erat dengan individu yang sedang sakit untuk mengurangi risiko penularan.

Kesiapan fasilitas kesehatan selama Ramadhan hingga akhir libur lebaran pun disiapkan dan ditingkatkan dengan memastikan ketersediaan stok vaksin, obat-obatan, logistik, serta kapasitas layanan kesehatan yang memadai guna menghadapi potensi lonjakan pasien akibat tripledemic dan infeksi lainnya.

Baca juga: Dinkes pastikan kasus campak di Kota Sukabumi bisa dikendalikan

"Upaya mitigasi ini perlu didukung advokasi yang kuat kepada lintas sektor terkait, termasuk pemerintah kabupaten/kota, agar kebijakan yang diambil bisa diimplementasikan secara nyata untuk melindungi kesehatan masyarakat Gorontalo," katanya.

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |