Batam (ANTARA) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyampaikan lima pesan dan arahan kepada Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Riau (KPw BI Kepri) Rony Widijarto P pada prosesi pengukuhan yang diselenggarakan di Kota Batam.
Pertama, Juda menyampaikan pentingnya penguatan langkah strategis dan koordinasi erat dengan pemerintah daerah untuk menjaga daya saing ekspor produk unggulan Kepri.
“Khususnya produk industri, di tengah dinamika global seperti kebijakan tarif dari Amerika Serikat,” kata Juda Agung dalam keterangan resmi diterima di Batam, Sabtu.
Lalu, BI diharapkan terus mendukung kemudahan masuknya investasi asing langsung (FDI) yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi daerah.
“Ketiga, untuk melanjutkan sinergi pengendalian inflasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID),” kata dia.
Keempat, Juda menekankan pentingnya pengawasan terhadap Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA), khususnya di Batam yang merupakan salah satu pintu gerbang perdagangan internasional Indonesia.
“Terakhir, untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur serta penguatan ekosistem industri dan pariwisata di wilayah Kepulauan Riau,” ujarnya.
Rony menggantikan Suryono yang kini mendapat tugas baru sebagai Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara.
Dalam sambutannya, Juda Agung juga menyampaikan apresiasi atas kinerja Suryono selama memimpin BI Kepri.
Deputi Gubernur BI itu juga mengapresiasi peran serta Gubernur Kepri, para wali kota, bupati dan seluruh pemangku kepentingan atas kolaborasi yang solid dengan BI.
Ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi Kepri dalam tiga triwulan terakhir tercatat lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Inflasi tahun 2024 juga terkendali dalam rentang sasaran 2,5 ± 1 persen dan diperkirakan tetap stabil hingga akhir 2025.
Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyoroti kerja sama BI dengan Pemerintah Provinsi dalam mendorong UMKM naik kelas melalui kurasi produk dan akses pasar.
Dengan pengukuhan Rony Widijarto P, Pemerintah Provinsi Kepri berharap sinergi antara BI dan pemda dapat semakin diperkuat guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca juga: Gubernur BI tekankan pentingnya “policy mix” bank sentral di G20
Baca juga: BI: Modal asing keluar bersih Rp10,49 triliun pada 14-17 Juli 2025
Baca juga: BI sebut gen Z penopang akselerasi perkembangan QRIS
Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.