Dekan UIN Jember: filantropi Islam berkembang pesat di Indonesia

2 days ago 6
Praktik filantropi masyarakat Muslim Indonesia mengalami perkembangan pesat, dan bahkan menguat dalam pola baru kerja kemanusiaan berbasis teknologi

Jakarta (ANTARA) - Dekan UIN KHAS Jember Wildani Hefni diundang sebagai pembicara utama pada seminar internasional yang digelar oleh Pusat Wakaf dan Zakat/Centre for Awqaf and Zakat University Sains Islam Malaysia (USIM).

Dalam sesi seminar yang diikuti oleh para dosen, mahasiswa dan stakeholder di pusat wakaf dan zakat USIM, Wildani Hefni memaparkan kajian berjudul "Religious Moderation, Family Resilience, and Zakat: Examining the Islamic Charity and Inclusive Growth in Post-Soeharto Indonesia".

“Praktik filantropi masyarakat Muslim Indonesia mengalami perkembangan pesat, dan bahkan menguat dalam pola baru kerja kemanusiaan berbasis teknologi. Altruisme sosial mewujud dalam berbagai ruang untuk berbagi sebagai bagian dari al-takaful al-insani yakni solidaritas kemanusiaan,” ujar Wildani Hefni dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Kehadiran Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember dalam program Global Wasathiyah Movement (GMF) ini merupakan bagian dari program visiting fellowship skema pengabdian kolaborasi internasional dengan USIM Malaysia.

Baca juga: Dekan UIN Jember bicara peran tokoh agama untuk perdamaian di Belanda

Menurut Wildan, kolaborasi ini dapat memperkuat sinergi UIN KHAS Jember dengan USIM dalam penguatan moderasi beragama dan program-program lainnya, termasuk program penguatan ketahanan keluarga.

Ia mengatakan berbagai praktik inklusif dari masyarakat Muslim di Indonesia semakin meluas, misalnya ketahanan keluarga, pemberdayaan ekonomi umat, penguatan lingkungan hidup, yang semuanya bermuara para penguatan perdamaian, harmoni kehidupan, serta pada terciptanya pemahaman Islam moderat.

Dalam fellowship ini, Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember Wildani Hefni menggandeng partner dari USIM Malaysia yaitu Prof Dr Ahmad Zaki bin Salleh yang juga sebagai Direktur Pusat Studi Wakaf dan Zakat USIM Malaysia.

Prof Ahmad Zaki menyampaikan apresiasi atas diskusi yang terlaksana dan menyoroti pentingnya Global Wasathiyah Movement (GMF) kerja sama dengan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.

Baca juga: UIN KHAS Jember jalin kemitraan dengan Australia perkuat akademik

“Seminar ini diharapkan dapat membuka wawasan lintas negara dalam memahami dan menguatkan kajian islamic philanthropy baik di Indonesia maupun di Malaysia serta memberikan kontribusi penting dalam kajian hukum Islam dan Islam wasatiyah,” kata dia.

Kegiatan Global Wasathiyah Movement (GMF) ini tidak hanya berhenti pada ruang-ruang diskusi, namun juga berlanjut dalam program pendampingan masyarakat di wilayah Kuala Lumpur.

Tim kerja dari GMF ini melanjutkan pendampingan pada anak-anak generasi muda Muslim Indonesia yang tinggal di Malaysia melalui Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dalam penguatan literasi dan identitas keberagamaan yang moderat.

Baca juga: Pakar: Pemberian kewenangan berlebihan Jaksa akibatkan penyalahgunaan

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |