Jakarta (ANTARA) - Direktur Kebijakan dan Program Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti) Piter Abdullah menilai langkah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang mulai membidik sektor media dan hiburan dinilai berpotensi menambah penerimaan negara jika dijalankan secara profesional dan terukur.
Menurutnya, sebagai lembaga investasi negara atau sovereign wealth fund (SWF), Danantara memiliki mandat strategis untuk mengelola dana negara dan mengembangkannya melalui investasi yang produktif.
"Tantangannya adalah sejauh mana investasi-investasi tersebut nantinya akan benar-benar memiliki hasil yang lebih baik. Karena ini pasti akan jadi sorotan kan. Selama ini keuntungan dari BUMN itu masuk ke ABBN sebagai bagian dari penerimaan negara, sekarang dikelola oleh Danantara, diinvestasikan. Seharusnya ini harus lebih baik,” ujar Piter usai menghadiri konferensi pers Peluncuran Prasasti Center for Policy Studies di Jakarta, Senin.
Perluasan sektor investasi semacam itu justru dapat meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan negara. Selama ini, keuntungan BUMN langsung masuk ke APBN, namun kini dikelola terlebih dahulu untuk menghasilkan imbal hasil (return) yang lebih besar sebelum disetorkan.
Baca juga: Diresmikan Prabowo, Wisma Danantara jadi "rumah" pengelolaan investasi
“Harusnya (penerimaan) bertambah, tetapi ada lag. Kalau dulu untung (dividen) dari BUMN, langsung disetorkan menjadi pendapatan negara. Kalau sekarang dikelola dulu, ditabung dulu, dikelola agar return-nya lebih tinggi. Nah return yang lebih tinggi inilah yang kemudian masuk ke negara. Harusnya (penerimaan) lebih besar,” jelasnya.
Adapun ketertarikan Danantara terhadap industri hiburan muncul dari keberhasilan Korea Selatan menjadikan sektor tersebut sebagai alat promosi budaya nasional ke dunia.
“Yang menarik sebenarnya itu soal media industry. Karena di Korea Selatan itu penduduknya walaupun kecil yang bisa bahasa Korea, tapi bisa membuat bahasa Korea menjadi internasional. Melalui musik, melalui film, dan seterusnya,” ujar Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu saat ditemui di sela acara 'Korea-Indonesia Economic Partnership Forum', Selasa (24/6).
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.