Dampak penutupan Selat Hormuz bakal dibahas dalam JGF 2025

3 months ago 21

Jakarta (ANTARA) - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa dampak penutupan Selat Hormuz di Iran akan turut dibahas dalam Jakarta Geopolitical Forum (JGF) IX Tahun 2025.

"Ini pertanyaan yang juga saya kira sangat relevan, akan menjadi bahan pembahasan dan diskusi di dalam forum JGF ini," kata Ace saat konferensi pers JGF 2025 di Jakarta, Senin.

Ace menjelaskan Selat Hormuz merupakan salah satu selat yang menjadi jalur logistik internasional, utamanya minyak dunia. Hampir 30 persen dari jalur logistik minyak dunia melalui selat tersebut.

"Dan sejauh mana Indonesia selama ini juga mendapatkan pasokan perdagangan energi atau minyak tersebut, tentu nanti akan dibahas di dalam JGF besok," katanya.

Perang antara Iran dan Israel dikhawatirkan berdampak pada kebutuhan energi dalam negeri. Langkah-langkah antisipatif dan mitigasi yang dapat dilakukan pemerintah menanggapi kondisi geopolitik itu juga akan dibahas dalam forum tahunan Lemhannas ini.

Baca juga: Lemhannas siapkan skenario jika perang Iran-Israel berlarut-larut

Jakarta Geopolitical Forum tahun ini mengambil tema fragmentasi ekonomi dan ketahanan energi. Tema itu dinilai penting oleh Lemhannas karena menyangkut salah satu poin Astacita Presiden Prabowo, yakni ketahanan energi.

Tema tersebut juga dinilai relevan dengan situasi geopolitik global yang sedang mengalami gejolak dan ketidakpastian. Ketahanan energi diyakini menjadi salah satu isu yang perlu dicarikan jalan keluarnya di tengah situasi demikian.

Forum yang digelar pada tanggal 24–25 Juni 2025 itu akan mempertemukan para pengambil kebijakan, akademisi, pengusaha, hingga lembaga think tank (organisasi penelitian/analisis).

Baca juga: Kemlu: 97 orang dievakuasi dari Iran dipulangkan bertahap lewat Baku

Perwakilan dari negara-negara, seperti Australia, China, Mesir, Jepang, Rusia, Inggris, hingga Vietnam disebut telah mengonfirmasi kehadiran dalam forum tersebut.

Diketahui bahwa konflik antara Iran dan Israel bergejolak sejak tentara Israel (IDF) melancarkan operasi militer terhadap Iran pada Jumat (13/6) dini hari waktu setempat.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Sabtu (21/6), mengumumkan di Truth Social bahwa pasukan AS telah menuntaskan serangan terhadap tiga situs nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Pada perkembangannya, Parlemen Republik Islam Iran, Minggu (22/6), telah menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz bagi seluruh kegiatan pelayaran menyusul serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

Baca juga: Waka Komisi XI DPR sebut pemerintah harus siapkan skenario krisis

Baca juga: Stok BBM Pertamina aman di tengah ancaman penutupan Selat Hormuz

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |