Istanbul (ANTARA) - Suriah pada Sabtu menyambut keputusan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk memulihkan keanggotaan negara itu setelah jatuhnya rezim Bashar Assad.
"Keputusan ini merupakan langkah penting untuk mengupayakan kembalinya Suriah ke dalam komunitas regional dan internasional sebagai negara yang bebas dan adil," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah.
Pernyataan itu menegaskan kembali komitmen Suriah terhadap "prinsip-prinsip OKI, termasuk kerja sama, keadilan dan martabat."
Kementerian tersebut menyampaikan kesiapan untuk "bekerja bersama saudara-saudara kita di dunia Islam untuk membangun kembali Suriah dan memperkuat kawasan kita berdasarkan nilai-nilai bersama kita, yaitu keadilan, perdamaian, dan kerja sama."
Selain itu, Suriah juga menekankan aspirasinya untuk "membangun masa depan di mana rakyat Suriah mendapatkan kembali tempat yang selayaknya di antara negara-negara lain, dan berkontribusi pada dunia Islam yang lebih kuat dan lebih bersatu."
Pada Jumat, Suriah berhasil memperoleh kembali keanggotannya di OKI setelah ditangguhkan selama 13 tahun.
Menurut beberapa sumber diplomatik, inisiatif Turki selama Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri Luar Biasa OKI di Jeddah membuka jalan bagi kembalinya Damaskus ke OKI.
Pada 24 Juni 2012, Komite Eksekutif Luar Biasa tingkat menteri OKI yang diadakan di Jeddah membahas situasi di Suriah dan membuat rekomendasi untuk menangguhkan keanggotaan Suriah di OKI pada saat kekerasan rezim Assad terhadap rakyatnya sendiri meningkat.
Selanjutnya, pada KTT Luar Biasa OKI ke-4 yang diselenggarakan di Mekkah pada 14-15 Agustus 2012, keanggotaan Suriah di OKI ditangguhkan.
Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember, mengakhiri rezim Partai Baath, yang telah berkuasa sejak 1963.
Ahmed al-Sharaa, yang memimpin pasukan anti-rezim untuk menggulingkan Assad, dinyatakan sebagai presiden untuk masa transisi pada 29 Januari.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Tiba di Damaskus, delegasi Rusia tegaskan integritas teritorial Suriah
Baca juga: Damaskus operasikan kembali penerbangan sipil internasional
Baca juga: 13 WNI terdampak konflik di Suriah dipulangkan ke Tanah Air
Penerjemah: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025