Jakarta (ANTARA) - Setelah melewati proses persalinan yang menguras tenaga, tubuh ibu butuh waktu untuk pulih dan dukungan nutrisi yang tepat.
Pola makan yang baik tidak hanya dapat mempercepat pemulihan fisik, tetapi juga berpengaruh langsung terhadap kualitas ASI bagi bayi.
Beberapa jenis makanan sebaiknya dibatasi atau dihindari pada masa pasca persalinan. Hal ini disebabkan agar kesehatan ibu tetap terjaga dan bayi mendapatkan asupan nutrisi optimal melalui ASI.
Dokter Sara Elise Wijono, dikutip dari KlikDokter, menekankan bahwa sebenarnya tidak ada pantangan makanan yang sifatnya universal. Prinsip utamanya, semua makanan boleh dikonsumsi selama seimbang dan sesuai kebutuhan tubuh.
Berikut daftar makanan yang perlu diperhatikan ibu setelah melahirkan:
1. Makanan pedas berlebihan
Mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat memicu sakit perut, diare, hingga gangguan pencernaan pada ibu karena kandungan capsaicin.
Kondisi ini bisa berdampak tidak langsung pada bayi, sebab ASI dapat membuat bayi mengalami kolik, ditandai dengan bayi menangis terus-menerus tanpa penyebab jelas.
2. Makanan dan minuman berkafein
Kafein tidak hanya ada dalam kopi, tetapi juga dalam teh dan cokelat. Asupan berlebih dapat membuat bayi lebih rewel, gelisah, dan sulit tidur.
Bagi ibu, kafein yang tinggi juga berisiko memicu dehidrasi. Konsumsi kafein harian juga dianjurkan untuk tidak melebihi 300 mg atau setara sekitar tiga cangkir kopi per hari.
3. Alkohol
Alkohol harus dihindari sepenuhnya selama masa menyusui. Alkohol dapat bertahan di dalam ASI selama 2–3 jam dan berpotensi mengganggu kesehatan bayi, seperti gangguan tidur, berat badan kurang, hingga keterlambatan motorik.
Konsumsi alkohol juga meningkatkan risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome), menghambat penyembuhan luka persalinan, serta memperburuk kondisi psikologis seperti baby blues.
4. Makanan berminyak
Gorengan dan makanan berminyak lainnya sebaiknya dibatasi karena dapat memicu kenaikan berat badan yang tidak sehat dan menurunkan kebugaran sang ibu.
Selain itu, makanan ini sulit dicerna sehingga dapat menyebabkan kembung, mulas, atau sakit perut.
5. Makanan dan minuman bergas
Makanan seperti brokoli, kembang kol, serta kacang-kacangan, dan minuman bersoda dapat memicu penumpukan gas.
Dampaknya tidak hanya pada ibu, tetapi juga bayi yang bisa mengalami kolik. Kondisi ini membuat bayi lebih sering gelisah dan sulit ditenangkan.
6. Makanan asam
Makanan asam dapat memicu gangguan pencernaan, seperti sakit perut atau naiknya asam lambung.
Bila tetap ingin mengonsumsinya, pilih makanan dengan tingkat keasaman rendah dan kombinasikan dengan pemanis alami agar lebih aman dikonsumsi.
7. Jenis ikan tertentu
Ikan memang kaya akan nutrisi, namun beberapa jenis ikan juga tinggi merkuri dan perlu dihindari.
Di antaranya seperti ikan tenggiri, tuna mata besar, todak, dan tilefish. Selain itu, konsumsi ikan berminyak seperti salmon atau sarden disarankan tidak lebih dari dua kali seminggu.
8. Makanan pemicu alergi
Tidak ada pantangan khusus terkait makanan pemicu alergi. Namun jika bayi sudah menunjukkan tanda alergi terhadap makanan tertentu, misalnya susu, telur, atau kacang, ibu perlu menghindari makanan tersebut karena kandungannya bisa terbawa ke ASI.
9. Makanan kalengan
Makanan kalengan umumnya mengandung bahan pengawet, garam, dan zat perasa yang tinggi. Konsumsi berlebih dapat menurunkan kualitas ASI serta memicu gangguan kesehatan ibu, seperti mual, muntah, diare, hingga dehidrasi.
10. Susu sapi
Kandungan protein whey dan laktosa dalam susu sapi cukup tinggi. Meskipun ASI juga memiliki laktosa, jumlahnya tidak setinggi pada susu sapi.
Ibu menyusui disarankan membatasi konsumsi susu sapi, terutama jika bayi dicurigai memiliki intoleransi atau alergi terhadap laktosa.
11. Makanan mentah
Makanan mentah berisiko membawa bakteri berbahaya yang dapat penyebab septikemia, yaitu infeksi serius ketika bakteri masuk ke aliran darah.
Selain membahayakan ibu, bakteri yang masuk ke ASI juga dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi bayi.
12. Peterseli dan peppermint
Kedua bahan ini juga diketahui dapat mengurangi produksi ASI. Bagi ibu yang mengalami masalah jumlah ASI, sebaiknya membatasi konsumsi peterseli maupun peppermint.
Akan tetapi, penggunaan dalam jumlah yang kecil pada makanan dianggap masih aman.
13. Obat tertentu
Selama menyusui, ibu perlu berhati-hati terhadap obat-obatan yang dikonsumsi. Oleh sebab itu, sebelumnya konsultasi dengan dokter lebih dulu untuk memastikan keamanan obat terhadap produksi ASI maupun kesehatan bayi.
Baca juga: Manfaat vaksinasi RSV saat masa kehamilan
Baca juga: 7 manfaat besar daun singkong untuk ibu hamil dan cara mengonsumsinya
Baca juga: 8 manfaat buah kelengkeng untuk kesehatan ibu hamil
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































