Cirebon, Jawa Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menargetkan perluasan musim tanam ketiga (MT3) padi melalui pembangunan jaringan irigasi perpipaan dan perpompaan, khususnya di sawah tadah hujan yang selama ini hanya mampu dua kali tanam.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon Deni Nurcahya mengatakan langkah itu diharapkan agar dapat menambah luas tanam dan menjaga aktivitas ekonomi desa, karena petani dapat tetap bekerja sepanjang tahun dan menghasilkan padi lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal.
"MT3 kan selalu tidak dilakukan penanaman sehingga saat ini kami melakukan survei untuk irigasi perpompaan atau perpipaan, ini ditujukan karena tidak terjadinya luas pertanaman lahan di MT3 itu karena tidak adanya air," kata Deni di Cirebon, Sabtu.
Dia menyampaikan program irigasi ini telah diusulkan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menunjang MT3 dengan survei lapangan ditargetkan rampung pada 22 Agustus tahun ini.
"Nah kalau itu (MT3) terjadi dapat meningkatkan luas tanam dan juga masyarakat bisa tetap bekerja karena MT3-nya ada. Kemudian akan terjadi peningkatan hasil padi di Kabupaten Cirebon, bisa swasembada sesuai dengan Instruksi Presiden," ucapnya.

Ia menuturkan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon sebelumnya juga telah menerima sejumlah bantuan dari Kementerian Pertanian berupa alat mesin pertanian (alsintan), jaringan usaha tani, sumur air tanah dalam, hingga irigasi perpipaan yang sebagian lokasi sudah mulai berjalan pada tahun anggaran 2024-2025.
"Kan selama ini hanya MT2 (dua kali masa tanam dalam setahun). Nah sekarang itu kita usulkan ke Kementerian Pertanian, sudah ada suratnya, usulan data sawah tadah hujan untuk diberikan irigasi perpompaan," ujarnya.
Selain meningkatkan produktivitas, Dinas Pertanian juga memantau masa panen agar sesuai umur padi, mencegah penurunan kualitas gabah akibat keterlambatan panen dan kendala akses mesin combine harvester.
Dengan kombinasi irigasi baru, kebijakan harga dan distribusi pupuk lancar, Pemkab Cirebon optimistis bisa mencapai swasembada padi sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Deni juga berharap dengan adanya harga pembelian pemerintah (HPP) gabah Rp6.500/kg dan kemudahan penebusan pupuk bersubsidi hanya dengan KTP, dapat meningkatkan produktivitas pertanian padi di daerah itu, di mana saat ini volume panen mencapai 6 ton per hektare.
Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mencatat jumlah kelompok tani di daerah itu sekitar 33 ribu dengan 72 ribuan petani penggarap. Luas lahan sawah produktif di daerah itu mencapai 51 ribu hektare lebih.
Baca juga: Pemkab Cirebon kucurkan Rp19 miliar tingkatkan produktivitas pertanian
Baca juga: Bupati Cirebon arahkan Kopdes Merah Putih garap sektor pangan
Baca juga: Bulog sebut TNI dan PPL berperan bantu serap gabah petani di Cirebon
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.