Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan banjir di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, sudah ditangani petugas gabungan daerah setempat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa sebanyak 706 kepala keluarga atau 2.396 jiwa terdampak banjir di Desa Pasak Piang, Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya.
Menurut Abdul, banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak 11-14 September 2025 dan pada Minggu (21/9) banjir sudah berangsur surut dan warga sudah mulai beraktivitas seperti biasa di bawah pendampingan petugas gabungan daerah setempat.
Baca juga: BNPB imbau pemda pertebal mitigasi hadapi bencana saat peralihan musim
Sementara itu, di Gampong Keub, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dilaporkan membakar area seluas 8,8 hektare.
BNPB mengkonfirmasi petugas gabungan BPBD dan pemadam kebakaran Aceh Barat harus bekerja keras memadamkan api agar kebakaran tidak meluas dan dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Abdul menilai dari peristiwa ini membuktikan bahwa kesiapsiagaan pemerintah bersama masyarakat daerah menjadi penting; mulai dari memastikan jalur evakuasi dari rumah, sekolah, dan tempat kerja ke titik kumpul aman, memangkas pohon rawan tumbang- membersihkan saluran air secara rutin hingga menyiapkan peralatan pemadaman termasuk tas siaga berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, dan dokumen atau surat-surat berharga.
Baca juga: BNPB: Sistem informasi hujan disempurnakan jadi peringatan dini banjir
“Meskipun sebagian besar wilayah telah memasuki musim hujan kemudian menjadi banjir, kejadian karhutla juga masih ditemukan dan berpotensi menimbulkan dampak signifikan,” ujarnya
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.