KPU RI berhentikan Risvirenol jadi Ketua KPU Sulteng

2 hours ago 2

Palu (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memberhentikan Risvirenol dari jabatan Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) periode 2023-2028.

“Saudara Risvirenol selaku ketua merangkap anggota KPU Provinsi Sulawesi Tengah periode 2023–2028 diberikan sanksi pemberhentian dari jabatan Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tengah,” demikian bunyi salinan keputusan KPU RI yang dikutip di Palu, Senin.

Keputusan tersebut tertuang dalam surat Keputusan KPU Nomor 814 Tahun 2025 yang ditetapkan di Jakarta pada 18 September 2025. Salinan keputusan itu ditandatangani Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin.

Sanksi diberikan karena Risvirenol terbukti melakukan pelanggaran kode perilaku, sumpah/janji, serta pakta integritas. Pelanggaran ini didasarkan pada hasil verifikasi, klarifikasi, dan kajian dalam pengawasan internal KPU.

Selain Risvirenol, anggota KPU Sulteng Christian Adiputra Oruwo dan Darmiati juga diberikan sanksi peringatan keras tertulis. Keputusan itu sekaligus mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi Keputusan KPU Nomor 521 Tahun 2023 tentang Penetapan Ketua KPU Sulawesi Tengah periode 2023–2028.

Keputusan itu berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan salinannya disampaikan kepada pihak bersangkutan untuk digunakan sebagaimana mestinya. Dengan dicabutnya SK sebelumnya, KPU RI akan segera melakukan langkah lanjutan terkait pengisian jabatan Ketua KPU Sulawesi Tengah demi memastikan keberlangsungan penyelenggaraan pemilu di daerah tersebut.

Pemberhentian itu merupakan buntut dari kasus tidak hadirnya Ketua KPU Sulteng Risvirenol dan dua anggota KPU yakni Christian Adiputra Oruwo dan Darmiati dalam rapat pleno pemutakhiran data pemilih berkelanjutan (PDPB) triwulan II tahun 2025, Jumat (4/7/2025).

Baca juga: DKPP RI berikan peringatan keras terakhir untuk Anggota KPU Sulteng

Baca juga: Tiga daerah di Sulteng gelar PSU Pilkada 2024

Pewarta: Fauzi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |