Beijing (ANTARA) - Pemerintah China menanggapi Strategi Pertahanan Nasional (NDS) Amerika Serikat yang menyatakan bahwa AS tidak mendukung perubahan sepihak terhadap "status quo" di Selat Taiwan dan ingin menyeimbangkan hubungan ekonomi AS-China.
“Kami memperhatikan dokumen ‘Strategi Keamanan Nasional’ yang diterbitkan pemerintah AS. China percaya kedua negara akan memperoleh keuntungan dari kerja sama dan menanggung kerugian dari konfrontasi,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers di Beijing, Senin.
NDS yang diterbitkan pada November lalu menjadi peta jalan strategis bagi Departemen Pertahanan AS untuk melaksanakan agenda Presiden Donald Trump.
Dokumen itu menyebutkan tujuan mempertahankan AS sebagai negara terkuat, terkaya, paling berpengaruh, dan paling sukses dunia beberapa dekade ke depan.
Dalam strategi pencegahan ancaman militer, NDS menegaskan AS akan mempertahankan kebijakan deklaratif lama mengenai Taiwan, yang berarti tidak mendukung perubahan sepihak terhadap “status quo” di Selat Taiwan.
“Menjunjung tinggi saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama saling menguntungkan adalah cara tepat bagi China dan AS. China siap bekerja sama untuk hubungan bilateral stabil sekaligus tegas mempertahankan kedaulatan dan kepentingannya,” tambah Guo Jiakun.
Ia menyebut China berharap AS bertindak sesuai pemahaman bersama kedua kepala negara, meningkatkan dialog, mengelola perbedaan, dan mendorong hubungan China-AS stabil, sehat, dan berkelanjutan.
Baca juga: Jepang perkuat koordinasi dengan AS di tengah ketegangan dengan China
“Mengenai Taiwan, izinkan saya menekankan Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China. Masalah Taiwan merupakan garis merah utama yang tidak boleh dilanggar dalam hubungan China-AS,” tegas Guo Jiakun.
Masalah Taiwan adalah urusan internal rakyat China dan tidak boleh dicampuri pihak luar.
“AS perlu mematuhi prinsip ‘Satu China’ dan tiga komunike bersama, menghormati komitmen para pemimpin, menangani Taiwan dengan hati-hati, dan menghentikan dukungan pada gerakan separatis. China akan tegas mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayahnya,” lanjut Guo Jiakun.
Mengenai hubungan ekonomi, Guo Jiakun menekankan kerja sama perdagangan saling menguntungkan dan harus menjadi jangkar bagi hubungan China-AS, dengan dialog, konsultasi, kesetaraan, dan saling menghormati.
Dalam NDS, keseimbangan militer konvensional tetap penting dalam persaingan strategis, terutama terkait Taiwan dan implikasinya terhadap produksi semikonduktor serta jalur Laut China Selatan yang vital bagi perdagangan global.
Ke depan, AS berencana menyeimbangkan hubungan ekonomi dengan China, memprioritaskan timbal balik, keadilan, dan kemandirian ekonomi, dengan perdagangan fokus pada faktor non-sensitif.
Baca juga: AS minta dukungan Jepang, Australia jika berkonflik dengan China
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































