China mulai produksi durian lokal di Hainan

1 month ago 7

Haikou (ANTARA) - Memasuki musim durian, sebuah varietas baru hasil budi daya lokal dari Provinsi Hainan di China selatan mulai menarik perhatian. Varietas baru tersebut kini sedang memasuki masa panen dan mulai dipasarkan, menandai tonggak penting bagi sektor pertanian tropis di China.

China merupakan negara pengimpor sekaligus konsumen durian terbesar di dunia. Menurut data dari Administrasi Umum Kepabeanan (General Administration of Customs/GAC) China, total volume impor dan ekspor durian di negara tersebut melonjak dari 298.800 ton pada 2015 menjadi sekitar 1,56 juta ton pada 2024.

Menanggapi tingginya permintaan, China telah mengintensifkan upaya untuk mengembangkan industri penanaman duriannya sendiri, dengan Provinsi Hainan berperan sebagai pemimpin berkat iklim dan kondisi ekologisnya yang mendukung.

Di sebuah basis penanaman durian di kawasan ekologi Yucai, Kota Sanya, durian-durian berwarna keemasan dan beraroma khas kini tumbuh subur di pepohonan. "Menanam durian di China bukanlah hal mudah," ungkap Lang Haibo, perwakilan dari basis penanaman tersebut. "Diperlukan upaya, eksperimen, dan ketekunan selama bertahun-tahun."

Ketika budi daya lokal untuk tanaman tropis yang sensitif ini pertama kali dimulai, banyak pihak ragu lingkungan di China mampu mendukung upaya itu. Siklus berbuah durian yang berlangsung antara tiga hingga lima tahun menimbulkan risiko ekonomi yang signifikan bagi para penanam awal. "Kebijakan pendukung, inovasi teknologi, dan pengembangan industri terintegrasi menjadi faktor penting," papar Lang.

Untuk mendorong budi daya skala besar, otoritas lokal meluncurkan program subsidi untuk membantu para petani dan pelaku agrobisnis, yang mencakup distribusi bibit, pelatihan teknis, dan jaminan pengadaan. Pelaku agrobisnis juga berbagi teknik budi daya dengan para petani lokal, membantu meningkatkan produksi dan mendorong kenaikan pendapatan.

Di Desa Mingshan di Sanya, model koperasi lokal yang menghubungkan perusahaan, asosiasi setempat, dan para petani telah memungkinkan praktik tumpang sari durian dengan nanas, sirih, dan pisang, menghasilkan sumber pendapatan bagi petani saat menunggu pohon durian mereka mencapai masa panen.

"Kami memiliki kerja sama jangka panjang dengan perusahaan-perusahaan. Setelah pohon-pohon mulai berbuah, kami memperkirakan pendapatan tahunan sekitar 2 juta yuan (1 yuan = Rp2.275)," ujar Cai Jun, seorang pejabat desa. Angka tersebut setara dengan 280.000 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.330).

Pertanian pintar memainkan peran yang semakin besar. Irigasi otomatis, sistem hujan buatan, dan peralatan air dan pupuk terintegrasi memungkinkan pengendalian iklim berpresisi. Perangkat deteksi hama, analis spora, serta platform mahadata menyediakan pemantauan secara waktu nyata (real-time). "Kini kami dapat memantau kondisi kesehatan dan kebutuhan nutrisi setiap pohon secara waktu nyata (real-time)," ujar Lang.

Saat ini, durian dibudidayakan di berbagai lokasi di Hainan, termasuk Ledong, Baoting, Lingshui, dan Sanya, dengan total luas lahan lebih dari 667 hektare. Menurut Lang, panen durian lokal di Hainan tahun ini diperkirakan akan mencapai 2.000 ton.

Kendati demikian, dia mengakui bahwa karena skala industri yang masih relatif kecil dan awal yang tergolong terlambat, harga durian lokal China masih lebih tinggi dibanding durian impor. "Namun, yang dapat kami tawarkan adalah kesegaran dan cita rasa yang lebih unggul berkat pertanian pintar lokal dan rantai pasokan yang lebih pendek," imbuh Lang.

Selain itu, inovasi juga merambah ke proses pascapanen. Hainan Youqi Agricultural Co., Ltd. telah mengembangkan lini produksi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menyortir durian.

Teknologi ini dapat secara otomatis mengidentifikasi kualitas buah dan memisahkan durian yang cacat, sehingga meningkatkan pengendalian mutu dan efisiensi penyortiran. Perusahaan tersebut juga sedang mempromosikan produk-produk bernilai tambah seperti permen durian dan kue bulan durian guna mendorong pertumbuhan industri sekunder.

Seiring industri durian di Hainan terus berkembang, semakin banyak investasi dan talenta mengalir masuk.

Otoritas setempat sedang mengembangkan pusat pertukaran durian internasional untuk mengintegrasikan e-commerce lintas perbatasan, agrowisata, dan industri budaya. Sementara itu, penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan varietas durian baru yang lebih tahan terhadap cuaca dingin dan kekeringan, dengan tujuan memperluas budi daya durian ke wilayah lain di China.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |