China luncurkan program sarjana pertama untuk pendidikan AI

2 months ago 8

Beijing (ANTARA) - Beijing Normal University (BNU) meluncurkan program sarjana pertama di China yang didedikasikan untuk pendidikan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dengan tujuan mengatasi kekurangan serius akan tenaga pengajar yang memiliki spesialisasi di bidang tersebut.

Seperti dilansir oleh Science and Technology Daily, Rabu (9/7), inisiatif itu sejalan dengan arahan pemerintah untuk meningkatkan pendidikan AI di sekolah dasar dan menengah secara nasional.

Pada akhir 2024, Kementerian Pendidikan China mengeluarkan arahan yang menyerukan langkah-langkah untuk memajukan pendidikan AI di sekolah dasar dan menengah.

Tahun ini, otoritas Kota Beijing mengeluarkan rencana khusus pendidikan AI untuk periode 2025-2027, yang menuntut pembentukan sistem pengajaran reguler dan kurikulum terstandardisasi.

"Kekurangan tenaga pengajar berkualifikasi dan minimnya pelatihan khusus masih menjadi hambatan utama," ungkap seorang pejabat dari Fakultas Pendidikan BNU.

Pejabat itu menjelaskan bahwa misi inti dari program tersebut adalah melatih para tenaga pengajar yang memiliki keterampilan teknis AI tingkat lanjut serta keahlian pedagogis yang kuat.

"Kami memanfaatkan keunggulan interdisipliner kami yang unik untuk membina talenta yang mendukung upaya strategis negara mewujudkan pendidikan pintar," kata pejabat tersebut.

Berbeda dengan program gelar AI yang sepenuhnya bersifat teknis, program Pendidikan AI di BNU mengintegrasikan dua jurusan pengetahuan esensial.

Kurikulumnya menggabungkan modul teknologi AI, yang mencakup AI generatif, pembelajaran mesin, pemrosesan bahasa alami, dan penggalian data pendidikan, dengan dasar ilmu pendidikan, termasuk teori pembelajaran, psikologi, penyusunan kurikulum, dan penilaian.

Program ini juga berencana memperkenalkan mata kuliah inovasi praktis, seperti penerapan teknologi AI dalam bidang pendidikan.

Menurut BNU, mata kuliah wajib mencakup topik-topik seperti etika AI dan keamanan data, dengan menanamkan filosofi inti pada mahasiswa bahwa "teknologi melayani pendidikan".

Selain teori, program ini mengembangkan keterampilan praktis melalui model pelatihan kolaboratif unik "universitas-perusahaan-sekolah" (university-enterprise-school), yang membantu membekali mahasiswa dengan pengalaman langsung di lingkungan pengajaran nyata dan proyek pengembangan teknis.

Prospek karier di bidang pendidikan AI sangat luas, dengan para lulusan yang dipersiapkan dengan baik untuk menjadi guru AI atau teknologi informasi, serta berperan dalam mendorong transformasi digital di sekolah-sekolah dasar dan menengah.

Sektor teknologi pendidikan yang sedang berkembang pesat juga membutuhkan keahlian mereka untuk mengembangkan dan menyempurnakan platform serta kursus pembelajaran berbasis AI. Jalur karier lainnya meliputi penelitian akademik, manajemen pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan AI.

"Kemajuan AI sedang membentuk ulang masyarakat dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan secara mendalam mengubah dunia pendidikan," kata Direktur Eksekutif Pusat Inovasi Lanjutan untuk Pendidikan Masa Depan (Advanced Innovation Center for Future Education) di BNU Yu Shengquan.

"Mengembangkan 'masyarakat digital' yang siap menghadapi realitas baru ini kini menjadi prioritas utama dalam pendidikan," kata Yu.

Yu menjelaskan bahwa pusat tersebut sebelumnya telah bermitra dengan raksasa teknologi China, Tencent, untuk mengembangkan kerangka pengetahuan dan kurikulum AI komprehensif yang mencakup jenjang sekolah dasar, menengah pertama, hingga menengah atas.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |