Beijing (ANTARA) - China terus memperketat pengawasan terhadap apa yang disebutnya sebagai persaingan bergaya involusi, dengan tujuan menciptakan pasar yang menghargai kualitas dan inovasi sembari mendorong perkembangan industri yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Otoritas berwenang belum lama ini mengambil sejumlah langkah untuk mengatur sektor kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) dan platform pengiriman makanan, di mana perang harga yang agresif mendominasi pasar tersebut.
Berbagai langkah, mulai dari pemantauan harga produk hingga inspeksi kualitas, diumumkan dalam pertemuan mengenai persaingan pasar sektor NEV yang diselenggarakan oleh Kementerian Industri dan Teknologi Informasi, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC), dan Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar (State Administration for Market Regulation/SAMR) China.
Sementara itu, SAMR mendesak tiga pemain utama di pasar pengiriman makanan untuk merevisi aktivitas promosi mereka serta mengadopsi pendekatan yang rasional dalam bersaing. Hal ini dilakukan menyusul persaingan diskon yang sengit, di mana platform-platform tersebut menarik pelanggan dengan subsidi "makanan gratis" besar-besaran dan tidak berkelanjutan.
Langkah-langkah ini mencerminkan kampanye nasional yang lebih luas untuk mengatasi involusi, sebuah konsep yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir untuk menggambarkan persaingan yang ganas, di mana perusahaan-perusahaan, dalam upaya merebut pangsa pasar, memberikan potongan harga yang agresif namun terjebak dalam siklus keuntungan yang semakin berkurang.
Laporan Kerja Pemerintah 2025 yang dirilis pada Maret berjanji untuk mengambil langkah-langkah komprehensif guna mengatasi persaingan yang tidak sehat.
Fokus ini diperkuat dalam pertemuan Komisi Sentral Urusan Keuangan dan Ekonomi (Central Commission for Financial and Economic Affairs/CCFEA) pada 1 Juli lalu.
Dalam pertemuan itu, pembuat kebijakan berjanji untuk mengatasi persaingan harga rendah yang tidak tertib, mengarahkan perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk, dan memfasilitasi keluarnya kapasitas produksi yang usang secara teratur.
Berbeda dengan persaingan sehat yang mendorong inovasi dan efisiensi, involusi tidak memberikan hasil apa pun dan merusak kesehatan industri, kata para analis.
Profesor ekonomi dari Universitas Renmin China Mao Zhenhua mengatakan bahwa persaingan yang ganas ini sangat merusak industri dalam negeri.
"Ini menurunkan harga komoditas, menekan laba perusahaan, dan pada akhirnya menekan upah rumah tangga dan daya beli," ujarnya.
Di sektor NEV misalnya, produsen terlibat dalam persaingan harga tanpa henti demi mendongkrak penjualan, yang mengakibatkan penurunan keuntungan dan memicu kekhawatiran tentang penurunan kualitas.
Pada awal 2025, lebih dari 60 model mobil memangkas harga di China. Menurut Asosiasi Manufaktur Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM), margin bersih industri secara keseluruhan turun menjadi 4,3 persen tahun lalu.
Ekonom dari Universitas Nanjing Liu Zhibiao mengatakan bahwa perlombaan untuk menurunkan harga juga membebani rantai pasokan. Saat raksasa industri hilir melancarkan perang harga, mereka sering kali mengalihkan biaya dan risiko ke hulu, seperti menunda pembayaran kepada pemasok komponen atau memaksakan pemotongan harga mendadak-praktik yang mengancam kelangsungan usaha kecil dan menengah.
Industri komponen dan suku cadang China, yang menjadi korban utama persaingan sengit ini, mengalami penurunan margin laba sebesar 0,3 poin persentase secara tahunan (year on year/yoy) pada 2024, dengan liabilitas meningkat 10,6 persen.
Lebih penting lagi, analis memperingatkan bahwa penurunan laba yang dipicu oleh involusi akan menyebabkan pengurangan anggaran penelitian dan pengembangan, mengorbankan potensi pengembangan jangka panjang tidak hanya bagi perusahaan individu, tetapi juga bagi sektor secara keseluruhan.
"Jika penelitian dan pengembangan diibaratkan seperti membangun kekuatan internal, maka perang harga menguras kekuatan tersebut. Jika Anda memotong pengeluaran penelitian dan pengembangan hanya untuk memenangkan perang harga, mungkin Anda memenangkan pasar hari ini tetapi kehilangan masa depan," kata Kepala subdewan otomotif Dewan China untuk Promosi Perdagangan Internasional (China Council for the Promotion of International Trade/CCPIT) Wang Xia.
Kampanye anti-involusi China mendapat dukungan luas dari industri. Banyak produsen otomotif mundur dari perang harga dan berjanji untuk membatasi jangka waktu pembayaran kepada pemasok hingga 60 hari. Kelompok bisnis semen nasional merilis pedoman antipersaingan tidak sehat, dan 33 perusahaan konstruksi bersama-sama meluncurkan janji industri untuk menolak involusi.
Pengaruh jangka panjangnya mungkin transformatif. Dengan persaingan yang sehat kembali ke jalurnya, lingkungan bisnis yang lebih sehat akan muncul, mendorong inovasi dan memfasilitasi peningkatan industri.
Dengan menjauhi perang harga dan beralih ke persaingan berbasis nilai, perusahaan dapat lebih berfokus pada peningkatan inovasi dan kualitas produk, menurut laporan dari China International Capital Corporation (CICC), bank investasi terkemuka, yang mengatakan bahwa pergeseran ini akan memastikan bisnis terus menanjak ke rantai nilai teknologi.
Mengatasi involusi pada dasarnya adalah menangani tantangan dalam restrukturisasi ekonomi, kata para analis, menekankan bahwa dengan melakukan hal ini, China akan dapat mempercepat pembangunan pasar nasional yang terpadu, mengembangkan ekosistem kebijakan dan pasar yang mendukung kekuatan produktif berkualitas baru, serta menciptakan pendorong pertumbuhan baru yang berkelanjutan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.