Cegah stroke dengan hindari kebiasaan setelah pukul 5 sore

2 months ago 27

Jakarta (ANTARA) - Stroke yang terkait dengan faktor gaya hidup bisa dikurangi dengan menghindari kebiasaan tertentu setelah jam lima sore.

Ditulis laman Eating Well, Minggu (29/6), 84 persen kebiasaan yang dapat menyebabkan stroke bisa diubah, di antaranya dengan mengurangi kebiasaan makan larut malam atau di atas jam lima sore karena bisa membahayakan kesehatan otak dan jantung.

“Makan larut malam dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh Anda dan berdampak negatif pada tekanan darah dan metabolisme," kata seorang ahli diet yang mengkhususkan diri dalam kesehatan kardiovaskular Michelle Routhenstein, MS, RD CDCES.

Baca juga: Kemenkes beri tips sehat cegah "heat stroke" saat Armuzna

Penelitian telah menemukan bahwa makan makanan terakhir setelah pukul 9 malam dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih tinggi dibandingkan dengan makan malam lebih awal. Peningkatan risiko serupa dikaitkan dengan makan sarapan terlambat, yang menunjukkan bahwa waktu makan pertama dan terakhir mungkin memainkan peran yang lebih besar dalam risiko stroke daripada yang diyakini sebelumnya.

Membiasakan makan lebih awal, baik di pagi hari maupun malam hari, dapat mendukung ritme alami tubuh Anda dan melindungi terhadap stroke.

Selain itu, menghabiskan terlalu banyak waktu bersantai di malam hari meningkatkan risiko stroke, terutama jika sudah duduk dalam waktu lama di siang hari. Stroke bisa menyerang orang yang tidak aktif di bawah usia 60 tahun karena sedikit meluangkan waktu melakukan aktivitas.

Baca juga: Daftar makanan pencegah stroke: Dari minyak zaitun hingga susu

“Berjalan kaki selama 20 menit setelah makan malam dapat membantu pencernaan sekaligus mengoptimalkan kontrol gula darah, Ini dapat membantu mengurangi risiko pradiabetes, diabetes, tekanan darah tinggi, dan akhirnya penyakit jantung dan stroke," kata Simran Malhotra, MD, DipABLM, CHWC.

Ahli lain menyebut risiko stroke juga akan meningkat jika minum minuman alkohol atau segelas anggur sebelum tidur. Troy Alexander-EL, MD mengatakan minuman penutup malam rutin bisa diganti dengan teh herbal atau mocktail untuk mengurangi peluang stroke.

Baca juga: Langkah cegah stroke berulang pada pasien moyamoya

Stroke juga bisa meningkat 33 persen lebih besar karena kebiasaan begadang di malam hari atau tidur kurang dari lima jam per malam, kata Malhotra.

“Karena terlalu sedikit dan terlalu banyak tidur bermasalah, mendapatkan delapan jam tidur setiap malam adalah tujuan yang baik. Menjaga waktu tidur dan bangun yang konsisten, bahkan di akhir pekan juga dapat membantu,” kata Malhotra.

Baca juga: Ketahui pola hidup sehat untuk cegah stroke di usia muda

Baca juga: Ahli gizi ingatkan jaga diet sehat untuk cegah stroke berulang

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |