Burung cenderawasih jadi daya tarik utama Bukit Issoy

2 months ago 10

Jayapura (ANTARA) - Burung cenderawasih (Paradisaeidae) yang terkenal hingga ke seluruh dunia karena keindahan bulu-bulunya menjadi andalan dan daya tarik utama bagi wisatawan yang mengunjungi Bukit Issoy di Rhepang Muaib, Nimbokran, Kabupaten Jayapura, Papua.

Untuk melihat burung cenderawasih di habitat aslinya, wisatawan harus ke kampung Rhepang Muaib di Distrik Nimbokrang dengan menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam dari Sentani, ibukota Kabupaten Jayapura, dilanjutkan dengan petualangan berjalan kaki.

Perjalanan menuju desa tempat cenderawasih berkeliaran, pengunjung mesti melewati kampung warga itu. Wisawatan mesti menginap di desa itu, karena burung surga tersebut hanya bisa dilihat pada pagi hari. Ada penginapan di sana dikelola warga setempat.

Untuk melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana keindahan cenderawasih di habitat aslinya, pengunjung harus berjalan kaki mendaki bukit Issyo sekitar tiga hingga empat jam perjalanan. Wisatawan bisa memilih pos pemantauan yang ingin dituju, karena saat ini ada enam pos yang dibangun dan dijadikan tempat untuk melihat burung tersebut.

Ada petualangan menarik bagi pengunjung yang ingin melihat cenderawasih bercengkerama di hutan. Wisatawan harus mulai mendaki mulai pukul 04.30 WIT. Pos pemantauan terdekat bisa ditempuh sekitar tiga jam dengan berjalan kaki.

Cenderawasih kerap muncul di suatu kawasan tertentu pada pukul 06.00-07.00 WIT. Pada waktu seperti itu, burung-burung berbulu indah dan berwarna-warni tersebut bercengkerama satu sama lain dengan menari dan mengepakkan sayapnya. Itulah atraksi luar biasa yang akan membayar petualangan berjalan kaki sebelum matahari muncul di hutan Papua.

Aktifitas burung cenderawasih dimulai pada jam yang sama setiap harinya, sehingga wisatawan bisa memilih apakah akan memantau di pos pertama atau pos lainnya. Pilihan pengunjung akan menentukan lamanya perjalanan. Semua itu sudah diatur oleh pengelola tempat wisata di sana.

Ada enam jenis cenderawasih dapat dilihat langsung di hutan yang hingga kini masih terjaga keasliannya itu. Cenderawasih yang dapat dilihat itu adalah cenderawasih mati kawat (Seleucidis melanoleucus), cenderawasih kuning kecil (Paradisaea minor), cenderawasih paruh-sabit paruh-putih (Drepanornis albertisi), cenderawasih raja (Cicinnurus regius), toowa cemerlang (Ptiloris magnificus), dan Cenderawasih belah-rotan (Cicinurus magnificus).

Pengelola Issyo Hills Bird Waching Alek Waisimon mengatakan, minat wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara, untuk melihat langsung burung Cenderawasih di habitatnya terus meningkat. Hampir setiap bulan ada kelompok wisawatan yang datang.

Apalagi saat ini musim burung cenderawasih kawin. Selama Juni hingga September, wisatawan dapat melihat cenderawasih jantan, yang memiliki bulu lebih indah dibandingkan betina, mencari pasangan dengan mengepakkan sayapnya sambil bersiul.

Tidak mudah mendapatkan momen melihat langsung keceriaan burung surga itu di hutan yang masih terjaga keasliannya karena terkadang cuaca tidak mendukung.

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |