Bupati Bogor jajaki integrasi TransJakarta-KRL dan kendaraan listrik

2 months ago 22
Integrasi antarmoda ini bertujuan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi warga Bogor yang setiap hari bekerja ke Jakarta.

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Rudy Susmanto menjajaki integrasi layanan TransJakarta dan KRL Commuter Line yang dilengkapi angkutan pengumpan (feeder) berbasis kendaraan listrik untuk mendukung mobilitas warga dari Kabupaten Bogor menuju Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Rudy usai berkunjung ke kediaman Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, di Jakarta, Selasa.

“Kami berdiskusi mengenai pengembangan transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan. Saat ini TransJakarta sudah masuk ke wilayah perbatasan seperti Cibinong dan Sentul. Kami ingin menyediakan angkutan feeder dari perumahan menuju halte busway atau stasiun KRL,” kata Rudy, di Bogor, Jawa Barat.

Menurut dia, integrasi antarmoda ini bertujuan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi warga Bogor yang setiap hari bekerja ke Jakarta.

"Kita butuh feeder—angkutan pengumpan—yang bisa menghubungkan perumahan-perumahan ke stasiun atau ke halte busway. Dengan begitu, warga Bogor yang setiap pagi bekerja ke Jakarta tidak perlu membawa kendaraan pribadi. Mereka cukup naik bus feeder lalu terhubung ke busway," ujarnya.

Rudy menambahkan, Pemkab Bogor juga tengah mempertimbangkan penggunaan kendaraan listrik dalam sistem angkutan massal sebagai bagian dari upaya menghadirkan transportasi publik yang berkelanjutan.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Bayu Ramawanto menjelaskan bahwa rencana integrasi transportasi akan menghubungkan jalur KRL Bogor-Jakarta dengan layanan TransJakarta melalui jaringan feeder di sejumlah titik.

“Beberapa lokasi yang kami identifikasi, antara lain Sentul Selatan, Pancakarsa. Nantinya kendaraan feeder akan mendukung konektivitas ke jalur utama,” kata Bayu.

Ia menyebut, integrasi moda ini juga mempertimbangkan pertumbuhan permukiman dan mobilitas tinggi masyarakat Bogor Raya. Selain itu, kendaraan feeder yang digunakan dirancang berbasis tenaga listrik untuk mendukung transportasi ramah lingkungan.

Bayu menambahkan, rencana tersebut juga mencakup pengembangan koridor bus wisata listrik yang melintasi Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok, dengan rute awal Kebun Raya Bogor-Pakansari-Margonda.

Terkait pelaksanaan, Pemkab Bogor akan melakukan kajian dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025, dengan target uji coba dan implementasi pada 2026.

“Uji coba akan kami lakukan dengan melibatkan Organda, agar tidak mengganggu operasional pelaku transportasi yang sudah ada. Insya Allah bisa mulai direalisasikan tahun depan,” ujarnya pula.

Baca juga: Menhub sebut alur integrasi antarmoda LRT Jabodebek berjalan baik

Baca juga: Perlu kajian integrasi antarmoda transportasi umum di Jakarta

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |