Buol (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buol Sulawesi Tengah mengakui jika pemanfaatan rumah potong hewan (RPH) belum optimal sehingga perlu terobosan agar bermanfaat bagi penerimaan daerah dan memastikan daging yang dihasilkan aman dan higienis.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Buol Moh. Kasim di Buol, Jumat, mengatakan kini fokus membahas pemotongan sapi yang dilakukan di luar rumah potong hewan yang dianggap dapat menimbulkan potensi risiko bagi kesehatan masyarakat.
"Tentunya semua pihak harus berupaya agar bersama-sama mengoptimalkan penggunaan fasilitas RPH yang telah disediakan oleh pemerintah daerah," kata Kasim.
Ia mengemukakan rumah potong hewan di Kabupaten Buol saat ini belum dimanfaatkan dengan baik.
"Salah satu masalahnya adalah ketidakoptimalan pemanfaatan RPH sehingga dapat berpengaruh pada kualitas dan keamanan daging yang dikonsumsi oleh masyarakat," ucapnya.
Menurut dia, pentingnya dilakukan optimalisasi penggunaan RPH untuk meningkatkan penerimaan daerah dan memastikan daging yang dihasilkan aman dan higienis.
"Kendala yang dihadapi karena minim pemotong berizin yang aktif sehingga hanya satu atau dua pemotong yang memanfaatkan fasilitas RPH," sebutnya.
Ia menuturkan ke depan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat guna meningkatkan fasilitas di rumah potong hewan milik Pemkab Buol.
Ia memastikan RPH di daerah itu sudah sesuai standar pelayanan yang aman, sehat, utuh dan halal atau disebut Asuh.
"Jadi walaupun anggaran terbatas tapi untuk peningkatan fasilitas di RPH harus tetap dilakukan karena rumah potong hewan di Kabupaten Buol memiliki standar pelayanan Asuh yang mencakup empat aspek penting yakni aman, sehat, utuh dan halal," ujarnya.
Pemerintah daerah nantinya juga melakukan pendekatan persuasif kepada pelaku usaha dan pedagang daging guna meningkatkan kesadaran pentingnya mengikuti pemotongan hewan sesuai standar.
"Harapannya para pelaku usaha dan pedagang daging ini sadar tentang pentingnya mengikuti prosedur yang benar dalam pemotongan hewan demi kesehatan konsumen," katanya.
Kasim menjelaskan berencana untuk melakukan razia rutin di pasar dan RPH guna memastikan pemotongan hewan dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Kami pastinya ke depan melakukan razia di pasar-pasar dan rumah potong hewan, serta akan menerapkan sistem reward dan teguran dengan harapan dapat memberikan efek jera bagi mereka yang melanggar," tuturnya.
Baca juga: RPH Kota Surabaya pastikan stok daging aman selama Ramadhan-Idul Fitri
Pewarta: Moh Salam
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025