Jakarta (ANTARA) - Sutradara Wawan Sofwan menyampaikan bahwa pentas teater 'Bunga Penutup Abad' akan menghadirkan pembaruan berupa naskah dan tata panggung yang berbeda dari pementasan sebelumnya.
Wawan mengungkapkan, terdapat penyesuaian pada naskah yang diadaptasi dari dua buku pertama Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer, yakni Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa.
"Perubahan ini bukan sekadar memadatkan cerita, tetapi juga memperkuat struktur dramatik agar relevan dengan penonton masa kini, khususnya generasi muda," kata Wawan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Ia menyampaikan, pihaknya ingin memberi nuansa baru dengan menonjolkan dimensi psikologis tokoh Annelies yang rapuh akibat pengalaman traumatis.
Menurut dia, adegan ini akan menjadi elemen segar bagi penonton yang pernah menyaksikan sebelumnya.
Baca juga: Happy Salma dan "Bunga Penutup Abad" tayang "online" akhir pekan ini
Selain pada naskah, kebaruan juga hadir dari sisi teknis panggung.
Untuk pertama kalinya, 'Bunga Penutup Abad' menggunakan revolving stage atau panggung putar.
Wawan menyebut, teknologi ini memungkinkan perpindahan adegan berjalan mulus, bahkan tumpang tindih, sehingga memberikan pengalaman visual yang berbeda.
“Revolving stage ini membuat transisi gambar menjadi lebih hidup dan dinamis,” jelas Wawan.
Lebih lanjut, pementasan teater 'Bunga Penutup Abad' akan kembali digelar pada 29 hingga 31 Agustus 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta.
Pementasan produksi ke-88 Titimangsa yang dipersembahkan Bakti Budaya Djarum Foundation ini tampil dengan sejumlah pembaruan yang belum pernah ada pada tiga pertunjukan sebelumnya di tahun 2016, 2017, dan 2018.
Wawan menambahkan, pementasan ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan 100 tahun kelahiran Pramoedya Ananta Toer yang digagas Pramoedya Ananta Toer Foundation.
Ia berharap, momentum ini menjadi ajang refleksi atas kontribusi sang sastrawan bagi sastra, sejarah, dan kesadaran berbangsa di Indonesia.
"Dengan pembaruan naskah dan inovasi panggung, 'Bunga Penutup Abad' 2025 tak hanya merayakan karya besar Pramoedya, tetapi juga memberi pengalaman teater yang lebih segar, emosional, dan memikat bagi para pecinta sastra dan seni pertunjukan," pungkasnya.
Baca juga: "Bunga Penutup Abad" pembuktian Marsha Timothy sebagai Nyai Ontosoroh
Baca juga: Cerita Reza Rahadian main di "Bunga Penutup Abad" (video)
Baca juga: "Bunga Penutup Abad" kembali dipentaskan 17-18 November 2018
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.