Jakarta (ANTARA) - Shalat adalah ibadah yang memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun fisik. Salah satu gerakan dalam shalat yang memiliki keutamaan luar biasa adalah sujud.
Dalam perspektif Islam, sujud adalah momen di mana seorang hamba berada dalam posisi paling dekat dengan Allah SWT. Namun, selain menjadi bentuk ketundukan kepada Sang Pencipta, sujud juga menyimpan manfaat yang besar bagi kesehatan manusia, khususnya otak.
Baca juga: Jadwal shalat untuk Surabaya dan sekitarnya Maret 2025
Manfaat sujud dalam perspektif medis
Menurut ilmu kedokteran, sujud memiliki dampak positif bagi kesehatan otak karena posisi tubuh saat sujud memungkinkan aliran darah yang kaya oksigen mengalir lebih maksimal ke otak. Taruna Ikrar, Kepala BPOM dalam ceramahnya di Masjid Istiqlal Sabtu (8/3/2025) menjelaskan bahwa gerakan tubuh menungging dengan meletakkan kepala, dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki di lantai memberikan dampak luar biasa bagi kesehatan otak manusia.
Ketika seseorang berada dalam posisi sujud, kepala berada lebih rendah dari jantung, memungkinkan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi mengalir lebih lancar ke otak. Dengan kata lain, posisi ini memaksimalkan suplai oksigen ke sel-sel otak, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan fungsinya.
Selain itu, sujud juga berkontribusi pada sistem limfatik tubuh. Saat tubuh dalam posisi menunduk, getah bening dipompa ke area leher dan kepala, membantu mengoptimalkan proses detoksifikasi alami tubuh. Ini berarti bahwa racun dan zat sisa yang menumpuk di dalam tubuh lebih mudah dikeluarkan.
Lebih lanjut, sujud juga membantu merangsang sistem saraf dan meningkatkan koneksi sinapsis antara neuron di otak. Otak manusia terdiri dari sekitar 183 miliar sel saraf (neuron) yang terus bekerja dan berkomunikasi satu sama lain. Gerakan sujud yang dilakukan secara berulang diyakini dapat memperkuat koneksi antar-neuron ini, yang pada akhirnya berdampak baik bagi daya ingat, konsentrasi, dan kecerdasan seseorang.
Baca juga: Jadwal shalat hari ini di Semarang dan sekitarnya Maret 2025
Dalam Islam, sujud bukan sekadar gerakan fisik, melainkan juga simbol ketundukan dan kepasrahan seorang hamba kepada Allah SWT. Dalam ceramahnya, Taruna Ikrar menyinggung ayat QS. Al-Insan ayat 26, yang berbunyi:
"Dan pada sebagian malam, bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian malam yang panjang."
Ayat ini menegaskan bahwa sujud adalah bagian dari ibadah yang penuh hikmah dan memiliki keutamaan besar. Rasulullah SAW juga pernah bersabda:
"Seorang hamba paling dekat dengan Rabb-nya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah doa (di dalamnya).” (HR. Muslim)
Dari hadis ini, kita memahami bahwa sujud bukan hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga merupakan momen terbaik untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah. Dalam kondisi fisik yang tampak rendah, justru Allah SWT meninggikan derajat seorang hamba yang bersujud dengan penuh keikhlasan.
Dengan memahami manfaat ini, kita akan semakin menyadari bahwa setiap ajaran dalam Islam, termasuk tata cara shalat, memiliki hikmah yang mendalam dan dirancang untuk kebaikan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita menjalankan shalat dengan lebih khusyuk, karena setiap gerakannya tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga membawa manfaat bagi tubuh dan jiwa kita.
Baca juga: Tiba di masjid saat adzan, harus berdiri atau boleh duduk?
Baca juga: Puasa Ramadhan tapi tidak shalat, apa hukumnya?
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025