Jakarta (ANTARA) - Kehilangan orang tua adalah kenyataan hidup yang berat, tetapi kasih sayang dan bakti kepada mereka tidak berhenti hanya karena kepergian sosok wujudnya. Meskipun raga mereka telah tiada, masih banyak cara untuk menunjukkan cinta dan penghormatan kepada mereka.
Berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal bisa dilakukan dengan doa, amal, menjaga nilai-nilai yang mereka ajarkan, hingga terus menjalani hidup dengan baik sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan kasih sayang mereka.
Lantas, bagaimana cara terbaik untuk tetap berbakti kepada orang tua meskipun mereka telah berpulang? Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai wujud cinta yang abadi, kepada orang tua yang telah meninggal dunia, melansir berbagai sumber.
Baca juga: Guru dan orang tua perlu kuasai literasi digital sebelum didik anak
Hadis berbakti kepada orang tua yang sudah wafat
Menghormati dan berbakti kepada orang tua merupakan salah satu amalan utama dalam ajaran Islam. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis yang disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud RA:
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ : اَلصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ : قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ : بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ : قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ : اَلْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Artinya:
“Aku bertanya kepada Nabi SAW tentang amal-amal yang paling utama dan dicintai Allah? Nabi SAW menjawab, Pertama shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah” (Hadits Riwayat Bukhari I/134, Muslim No.85, Fathul Baari 2/9)
Sementara Abu Usaid pernah menceritakan sebuah hadits berikut:
بَيْنَمَا أَنَا جَالِسٌ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، هَلْ بَقِيَ عَلَيَّ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ بَعْدَ مَوْتِهِمَا أَبَرُّهُمَا بِهِ؟ قَالَ: " نَعَمْ خِصَالٌ أَرْبَعَةٌ: الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا، وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا، وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا رَحِمَ لَكَ إِلَّا مِنْ قِبَلِهِمَا، فَهُوَ الَّذِي بَقِيَ عَلَيْكَ مِنْ بِرِّهِمَا بَعْدَ مَوْتِهِمَا
Artinya: “Suatu ketika saya sedang duduk-duduk bersama Rasulullah. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari sahabat Anshar sowan. Ia bertanya kepada Rasul, ‘Ya Rasul, apakah saya bisa berbaik budi kepada kedua orang tua saya yang sudah meninggal?’ Rasul lalu menjawab, ‘Iya, ada empat hal, yaitu (1) mendoakan mereka, (2) memohonkan ampunan untuk keduanya, (3) menunaikan janji mereka dan memuliakan teman mereka, dan (4) menjalin silaturahim dengan orang-orang yang tidak akan menjadi saudaramu kecuali melalui perantara ayah-ibumu. Itulah budi baik yang harus kamu lakukan setelah mereka meninggal’.” (Musnad Ahmad: 16059).
Hadis tersebut menunjukkan bahwa memohonkan ampun bagi orang yang telah meninggal, terutama kedua orang tua, adalah amalan yang bermanfaat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam secara langsung menganjurkan umatnya untuk selalu mendoakan orang tua yang telah tiada.
Beliau tidak pernah menyampaikan sesuatu yang sia-sia, karena setiap perkataan beliau adalah wahyu dari Allah. Selain itu, beristighfar atau memohonkan ampunan bagi orang tua yang telah meninggal juga merupakan perintah dalam ajaran Islam.
Baca juga: Hindari 10 hal ini agar anak didik terlatih berfikir kritis
Cara berbakti kepada orang tua yang sudah wafat
1. Mendoakan orang tua yang telah meninggal
Salah satu bentuk bakti yang bisa kita lakukan untuk orang tua yang telah berpulang adalah mendoakan mereka, terutama dalam setiap shalat. Doakan agar Allah mengampuni dosa-dosa mereka, menerima amal baik yang telah mereka lakukan, serta memberikan tempat terbaik di sisi-Nya.
2. Menunaikan janji yang belum terselesaikan semasa hidupnya
Janji adalah amanah yang harus ditepati, termasuk janji yang belum sempat ditunaikan oleh orang tua sebelum wafat. Salah satu bentuk bakti kepada mereka adalah membantu menyelesaikan janji-janji tersebut, baik dalam bentuk utang maupun amanah lainnya yang mereka tinggalkan.
3. Menjaga silaturahmi dengan kerabat orang tua
Kepergian orang tua bukan hanya meninggalkan duka bagi anak, tetapi juga bagi keluarga besar, kerabat, dan sahabat-sahabat mereka. Menjalin dan menjaga hubungan baik dengan mereka adalah salah satu cara untuk tetap berbakti kepada orang tua yang telah tiada.
Selain itu, tindakan ini juga menjadi sumber kebahagiaan bagi mereka di alam akhirat. Kerabat yang masih hidup pun akan merasa dihargai dan tidak diabaikan karena anak-anak dari orang tua mereka tetap menjaga tali persaudaraan. Lebih dari itu, menjaga silaturahmi juga dapat membuka pintu rezeki serta mendatangkan keberkahan dalam hidup.
Baca juga: Doa ziarah kubur orang tua yang singkat dan mudah dihafal
4. Menjaga kehormatan dan menutupi aib orang tua
Sebagai seorang Muslim, kita diajarkan untuk tidak mengungkap keburukan atau kesalahan orang lain, terlebih lagi jika itu adalah orang tua kita sendiri. Menjaga rahasia dan menutupi aib mereka adalah salah satu bentuk penghormatan kepada mereka. Jangan pernah membuka atau membicarakan kesalahan yang mereka lakukan, baik kepada diri kita maupun kepada orang lain.
Sebisa mungkin, kenang dengan hal-hal baik yang telah mereka lakukan dan sebarkan kisah-kisah positif tentang mereka. Jika memungkinkan, datangi orang-orang yang mungkin pernah disakiti oleh orang tua kita dan memohon maaf atas kesalahan yang pernah terjadi.
5. Berwakaf atas nama orang tua
Bentuk bakti lain yang bisa dilakukan untuk orang tua yang telah berpulang adalah dengan mewakafkan sebagian harta atas nama mereka. Dalam ajaran Islam, amalan ini diperbolehkan dan bahkan dianjurkan, sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadis, berikut ini:
Dikisahkan bahwa seorang sahabat Rasulullah, Sa’ad bin Ubadah, sahabat Rasulullah Saw, pernah bertanya kepada Nabi saat ibunda-nya meninggal dunia, namun ia tak ada di tempat:
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal sedang saya tidak ada di tempat, apakah jika saya bersedekah untuknya bermanfaat baginya?” Rasulullah Saw menjawab: “Ya”. Sa’ad berkata: “Saksikanlah bahwa kebunku yang banyak buahnya aku sedekahkan untuknya”. (HR Bukhari)
Dari kisah tersebut, dapat disimpulkan bahwa mewakafkan harta atas nama orang tua merupakan salah satu bentuk bakti yang dapat memberikan pahala yang terus mengalir bagi mereka. Wakaf termasuk dalam amal jariyah, yang pahalanya tidak terputus selama manfaatnya masih dirasakan oleh banyak orang.
Amalan ini juga merupakan salah satu ibadah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya, serta tetap menjadi praktik yang dianjurkan dalam Islam hingga saat ini.
Baca juga: Menkomdigi imbau orang tua dampingi anak dalam mengakses informasi
Baca juga: Pola asuh orang tua sokong tingginya angka anak stunting di Ende
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025