BRIN resmikan Stasiun Lapangan Bumiayu untuk perkuat riset arkeologi

2 hours ago 2
Kapasitas penuh KSL adalah 80 mahasiswa dan 45 peneliti yang dilengkapi dengan laboratorium lapangan, ruangan penyimpanan sementara, dan peralatan riset arkeologi yang cukup canggih...

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meresmikan Kawasan Stasiun Lapangan (KSL) Bumiayu, Jawa Tengah, dengan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh periset dan mahasiswa untuk memperkuat riset arkeologi, termasuk potensi jejak peradaban manusia prasejarah.

KSL Bumiayu tersebut dilengkapi berbagai fasilitas riset seperti ruang workshop untuk studio 2D/3D, casting, eksperimentasi, dan rekonstruksi, kemudian field laboratory untuk laboratorium konservasi, laboratorium paleontologi, laboratorium sedimen, dan laboratorium traseolog, serta field storage untuk ekofak dan sedimen, dan fasilitas pendukung berupa asrama dan kelas.

"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes dan masyarakat di sekitar lokasi KSL sangat membantu dan terus mendukung BRIN sampai 7-10 tahun mendatang, untuk membuktikan apa yang selama ini diyakini di sini sebagai pusat peradaban manusia prasejarah. Jika hal tersebut terbukti secara saintifik, ini dapat menjadi ikon nasional juga dunia," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko melalui keterangan yang dikutip di laman web BRIN di Jakarta, Rabu.

Baca juga: BRIN temukan 958 titik potensi situs arkeologi di Gunung Penanggungan

Handoko menyebut ekskavasi Bumiayu merupakan ekskavasi jangka panjang dan berskala besar di Indonesia.

Ia memaparkan SDM periset yang terlibat dalam proyek ini antara lain para peneliti BRIN, dosen, dan visiting researcher dari Indonesia dan luar negeri.

"Kapasitas penuh KSL adalah 80 mahasiswa dan 45 peneliti yang dilengkapi dengan laboratorium lapangan, ruangan penyimpanan sementara, dan peralatan riset arkeologi yang cukup canggih untuk melakukan survei, pemetaan, dan ekskavasinya," jelas dia.

Handoko menekankan posisi BRIN dalam riset arkeologi berada di hulu, sedangkan Kementerian Kebudayaan adalah hilirnya.

Baca juga: BRIN tingkatkan riset arkeologi dan pelestarian artefak di Indonesia

"Ke depannya BRIN akan melakukan ekskavasi di banyak lokasi di Indonesia yang kaya potensi warisan budaya dan peradaban manusia. Jika proses ekskavasi Bumiayu sudah selesai dilakukan, story telling sudah terbukti secara saintifik, data tersebut akan kami serahkan ke Kementerian Kebudayaan," ungkapnya.

Terkait hal tersebut Anggota Komisi X DPR RI Agung Widyantoro mengimbau warga Brebes dan sekitarnya untuk mendukung upaya BRIN dalam mengungkap sejarah peradaban masa lalu masyarakat Brebes, peradaban manusia Indonesia, dan dunia.

Menurutnya, KSL Bumiayu bisa menjadi titik awal pembangunan Brebes Selatan dengan konsep kawasan.

"Masyarakat dan pelestari budaya, mari dukung kebijakan pemerintah agar riset pengungkapan sejarah peradaban di KSL Bumiayu ini bisa berhasil," tutur Agung Widyantoro.

Baca juga: BRIN pastikan penyimpanan artefak di KST Soekarno penuhi standar dunia

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |