BRI Institute perkuat kapasitas UMKM perempuan RI lewat digitalisasi

5 days ago 10

Jakarta (ANTARA) - BRI Research Institute (BRIRINS) memperkuat kapasitas UMKM perempuan dan pemuda Indonesia agar berkembang lebih maju melalui pemanfaatan digitalisasi, pendampingan, serta kolaborasi lintas sektor demi inklusi ekonomi dan memperluas akses pasar berkelanjutan.

Project Leader BRI Research Institute Nilam Nirmala mengatakan upaya itu dilakukan dengan platform Perempuan Cerdas Digital yang diluncurkan bersama Kedutaan Besar Inggris Jakarta, melalui Digital Access Programme (DAP).

"Platform ini adalah sebuah learning management system (LMS) yang dirancang untuk mendorong dan memperluas inklusi digital bagi wirausaha perempuan dan pemuda di seluruh Indonesia," kata Nilam dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Nilam menuturkan BRI Research Institute sangat terinspirasi oleh ketangguhan dan kreativitas para wirausaha perempuan dan pemuda di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Melalui perangkat digital, pendampingan, dan peluncuran platform Perempuan Cerdas Digital, kami meyakini mereka kini memiliki fondasi yang lebih kuat untuk tumbuh dan berkembang," ujarnya.

Dia berharap semangat kolaborasi lintas pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan komunitas akan terus menjaga momentum itu sehingga inklusi digital benar-benar menjangkau mereka yang paling membutuhkan.

Koordinator Pojok Digital dari Desa Loyok, Lombok, Linsi mengaku program itu telah mengubah cara pandangnya dalam berusaha.

Sebelumnya, Linsi lebih banyak mengandalkan cara tradisional dalam berjualan, tetapi melalui pelatihan dan perangkat digital yang diperkenalkan, ia belajar bagaimana mencatat keuangan dengan benar, menerima pembayaran non-tunai, dan bahkan membawa produk yang dibuat ke penjualan secara daring.

"Saya melihat bagaimana program ini telah memberdayakan begitu banyak perempuan pelaku UMKM lainnya, memberi mereka kepercayaan diri yang lebih besar untuk mengelola usaha secara digital," kata Linsi.

Menurutnya, kepercayaan yang diberikan kepadanya sebagai Koordinator Pojok Digital membuat lebih optimistis, karena membuka peluang untuk memperluas dampak program itu kepada UMKM lain di wilayahnya.

"Saya memandang ini bukan sekadar peran, melainkan tanggung jawab untuk berbagi pengetahuan dan mendukung lebih banyak perempuan dan pemuda agar bersama-sama kita dapat tumbuh lebih kuat di era digital ini," imbuh Linsi.

Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Matthew Downing mengatakan platform itu memuat materi pembelajaran yang telah diujicobakan selama program, antara lain pencatatan keuangan digital, transaksi digital, onboarding ke e-commerce, dan pengembangan pendampingan (mentorship).

"Terintegrasi dengan platform nasional, inisiatif ini memperkuat kolaborasi dan memperluas peluang bagi pelaku usaha mikro dalam ekonomi digital," kata Matthew.

Dikatakan program itu juga mendukung pendirian Pojok Digital, pusat-pusat pembelajaran yang didedikasikan bagi pelaku UMKM untuk menerapkan langsung teori bisnis digital ke dalam praktik.

"Empat Pojok Digital telah diluncurkan di Lombok, berfungsi sebagai ruang fisik maupun virtual bagi wirausaha perempuan dan pemuda untuk saling belajar serta menumbuhkan inovasi," tuturnya.

Dijelaskan pelaksanaan program dimulai pada Februari 2025, melanjutkan keberhasilan sebelumnya di Jawa Barat dan Lampung, di mana sekitar 500 penerima manfaat dan 100 mentor terlatih berhasil mengintegrasikan alat-alat digital ke dalam usaha mereka.

Fase kedua ini melibatkan sekitar 250 wirausaha mikro perempuan dan pemuda dari empat lokasi utama di Pulau Lombok, NTB meliputi Desa Lantan, Desa Loyok, Kecamatan Sembalun, dan Desa Senaru.

Selain pelatihan, program ini menekankan aspek perlindungan dengan meningkatkan kesadaran tentang Eksploitasi, Penyalahgunaan, dan Pelecehan Seksual (SEAH), guna memastikan perempuan tidak hanya berdaya secara ekonomi, tetapi juga sosial, dan dalam lingkungan yang aman.

"Seiring percepatan adopsi digital di kalangan UMKM, peran mereka dalam ekosistem digital Indonesia yang lebih luas akan semakin signifikan," tutur Matthew.

Baca juga: Survei BRI catat pertumbuhan bisnis UMKM tunjukkan perbaikan

Baca juga: BRI Institute siapkan profesional muda bidang fintech

Baca juga: BRI Research-Kedubes Inggris majukan UMKM lewat intensifikasi digital

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |