BPTPH Jabar pastikan sawah terdampak bencana masih bisa berproduksi

1 month ago 5

Garut (ANTARA) - Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Barat memastikan lahan persawahan yang terdampak bencana alam di Kabupaten Garut seluas 71,48 hektare masih bisa berproduksi menghasilkan gabah, sehingga produktivitasnya terjaga memberikan keuntungan bagi petani.

"Kalau yang terkena bencana tetap berproduksi karena kalau banjir hanya tergenang dan surut kembali, sedangkan yang longsor tanaman padinya tidak sampai tertimbun, sehingga padi masih bisa tetap berproduksi," kata Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) BPTPH Provinsi Jawa Barat Ahmad Firdaus di Garut, Rabu.

Ia menuturkan POPT BPTPH Provinsi Jawa Barat salah satunya menangani terkait Dampak Perubahan Iklim (DPI) tentang kejadian lahan pertanian yang terdampak bencana banjir maupun kekeringan.

Baca juga: TNI AD akan perluas wilayah pelaksanaan program Agroforestry di Jabar

Laporan terakhir dua pekan lalu, kata dia, terjadi bencana alam yang menyebabkan kerusakan pada tanaman padi seluas 75,44 hektare, dan dari luas itu 3,96 hektare puso atau gagal panen.

"Kalau puso 3,96 hektare, sedang yang masih tetap bisa berproduksi seluas 71,48 hektare," katanya.

Ia mengatakan tanaman padi yang masih bisa berproduksi seluas 71,48 hektare itu usia tanamnya berbeda-beda, ada yang baru tujuh hari setelah tanam, ada juga menjelang panen dengan angka perhitungan panen normal sekitar 489,85 ton gabah kering panen, sedangkan yang gagal panen perkiraan sekitar 27,14 ton.

Baca juga: Wamentan apresiasi Karawang Jabar jaga areal sawah dari alih fungsi

Menurut dia, luas lahan pertanian yang terdampak bencana itu tergolong kecil dibandingkan dengan lahan sawah produktif di Garut seluas 46.816,58 hektare, meski begitu tentu akan ada penurunan produktivitas hasil gabah, namun tidak terlalu besar.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |