BPS sebut tingkat kemiskinan Maret 2025 terendah dalam dua dekade

1 month ago 7

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Ateng Hartono menyatakan tingkat kemiskinan pada Maret 2025 sebesar 8,47 persen atau 23,85 juta orang merupakan yang terendah dalam dua dekade atau 20 tahun terakhir.

Angka tersebut turun dibandingkan tingkat kemiskinan pada September 2024 sejumlah 8,57 persen atau 24,06 juta orang, yang pada rilis BPS Januari 2025 disebut sebagai tingkat kemiskinan terendah sejak data tersebut pertama kali diumumkan pada 1960.

“Nah, angka kemiskinan, di tahun 2025 ini merupakan terendah ya, selama dua dekade terakhir,” kata Ateng Hartono di Jakarta, Jumat.

Ia menuturkan terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan penurunan tingkat kemiskinan, terutama di wilayah perdesaan yang turun 0,31 persen poin menjadi 11,03 persen pada Maret 2025.

Salah satunya adalah Nilai Tukar Petani (NTP) pada Februari 2025 yang tercatat sebesar 123,45 serta terdapat kenaikan harga pangan nasional.

“Ini menunjukkan indeks harga yang diterima oleh petani lebih tinggi ya dibandingkan dengan indeks harga yang dibayar petani. Artinya daya tukar petani mengalami peningkatan,” kata Ateng.

Ia mengatakan hal tersebut terjadi karena masyarakat perdesaan seringkali memiliki akses terhadap pangan dan produksi lokal yang dapat mengamankan kebutuhan konsumsi minimum mereka.

Selain itu, ia menyatakan kenaikan harga pangan juga diperkirakan berkorelasi dengan pendapatan dan NTP petani.

Ateng juga menyampaikan bahwa selain perdagangan, lapangan usaha pertanian menjadi sektor dengan peningkatan tenaga kerja tertinggi, yakni dari 40,72 juta orang pada Februari 2024 menjadi 41,6 juta orang pada Februari 2025.

“Di Februari 2024 ke Februari 2025 masing-masing naik ya (jumlah tenaga kerja di sektor) perdagangan dan pertanian (sebesar) 0,9 juta dan 0,89 juta orang peningkatan tenaga kerjanya,” imbuhnya.

Sumber data utama yang digunakan untuk menghitung tingkat kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk pada Maret 2025 adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenans) Konsumsi dan Pengeluaran Maret 2025.

Pendataan Susenans Maret 2025 dilakukan pada Februari 2025. Hal ini dikarenakan pada Maret 2025 bertepatan dengan bulan Ramadan, yang dapat mempengaruhi pola konsumsi rumah tangga.

Jumlah sampel Susenas Maret 2025 sebanyak 345 ribu rumah tangga yang tersebar di 38 provinsi 514 kabupaten/kota.

Baca juga: Pemerintah targetkan kemiskinan ekstrem nol persen pada 2029

Baca juga: BPS: Penduduk miskin di Jabar turun sedikit jadi 3,6 juta jiwa

Baca juga: Dasco sebut angka kemiskinan turun sesuai dengan tujuan pemerintah

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |