Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menegaskan komitmen lembaga itu untuk terus menggenjot peningkatan Nilai Manfaat lewat penguatan ekosistem ekonomi perhajian sebagaimana arahan Komisi VIII DPR RI.
“Ya, sesuai dengan arahan dari parlemen bahwa kami harus mengoptimalisasikan nilai manfaat menuju ke double digit. Salah satu upaya yang dilakukan adalah tentu saja melakukan yang disebut sebagai investasi di ekosistem perhajian,” ujar Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah saat perayaan Milad ke-8 BPKH di Jakarta, Jumat.
Ia menyebut optimalisasi nilai manfaat hanya dapat dicapai melalui strategi investasi yang lebih agresif dan terarah, khususnya pada sektor yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan haji.
Fadlul menjelaskan mengandalkan surat berharga saja tidak akan cukup untuk mendorong nilai manfaat menuju dua digit, terutama di tengah kondisi suku bunga yang cenderung rendah.
“Karena kalau kita hanya bergantung kepada surat berharga rasanya dengan asumsi suku bunga yang rendah pada saat ini kelihatannya double digit itu tidak akan tercapai,” kata dia.
Baca juga: BPKH targetkan dana kelolaan haji capai Rp188,9 triliun pada 2025
Menurutnya, investasi pada ekosistem perhajian menjadi instrumen yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan imbal hasil secara signifikan. Selain mendukung efisiensi biaya penyelenggaraan ibadah haji, investasi di sektor ini juga dinilai memiliki pasar yang sangat kuat dan jelas.
“Karena selain untuk mengoptimalisasi dan menjaga nilai atau biaya penyelenggaraan haji, kita turut serta di dalam ekosistem industri tersebut juga. Secara nilai manfaat pasti akan memberikan yang lebih baik karena itu adalah captive market bahasanya,” katanya.
Ia menyebut bahwa jumlah jamaah calon haji reguler yang mencapai 221 ribu orang per tahun, ditambah tingginya aktivitas umrah yang mencapai hampir 2 juta orang per tahun, memberikan ruang besar bagi BPKH untuk mendorong pertumbuhan dana kelolaannya.
Dengan memanfaatkan potensi tersebut melalui investasi strategis, Fadlul optimistis imbal hasil dapat meningkat signifikan dan memberikan manfaat lebih besar bagi jamaah Indonesia.
“Insya Allah secara imbal hasil bisa menaikkan hasil investasi demi bermanfaat bagi jamaah haji Indonesia,” kata dia.
Baca juga: BPKH: Penetapan BPIH cerminkan keseimbangan pengelolaan dana haji
Hingga Agustus 2025, nilai manfaat yang dihasilkan BPKH mencapai Rp810 triliun, naik 6,86 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebagian besar atau Rp6,39 triliun berasal dari hasil investasi.
Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang mengatakan kemampuan BPKH dalam mengelola keuangan haji dan memberi nilai manfaat kepada jamaah haji memiliki tantangan yang masih besar.
“Bapak Presiden ingin proses penyelenggaraan haji mudah, biaya terjangkau, ini tantangan berat sekaligus peluang. Ekosistem haji ada nilai ekonomi yang menyertai,” kata Marwan.
Menurutnya, pengelolaan keuangan haji harus bergeser dengan memberikan Nilai Manfaat yang berlipat ganda dari yang sekarang dilakukan BPKH. BPKH saat ini hanya mampu memberikan nilai manfaat hanya kepada 221 ribu calon haji.
“Kita berkeyakinan presiden bisa meyakinkan tambahan kuota, tapi kemampuan kita dalam pengelolaan hanya berkisar 221 ribu orang kalau di atas itu tekor. Mau tidak mau pengelolaan keuangan haji harus bergeser dengan memberikan nilai manfaat yah berlipat ganda,” kata Marwan.
Baca juga: BPKH dan Rua AlHaram teken MoU pengembangan King Salman Gate
Baca juga: BPKH hormati proses hukum di KPK dan pastikan dana haji aman
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































