BPBD Sampang ajukan bantuan air bersih ke Pemprov Jatim

1 month ago 5

Sampang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang mengajukan bantuan distribusi air bersih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) guna mengatasi kekeringan yang melanda 95 desa di wilayah itu.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Sampang Candra Ramadhani Amin, di Sampang, Selasa, mengatakan pengajuan bantuan itu, karena anggaran untuk bantuan bencana kekeringan di Sampang terbatas.

"Dari 95 desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih ini, sebanyak 77 desa di antaranya mengalami kekeringan kritis dan perlu secepatnya mendapatkan bantuan," kata Candra.

Menurut dia, anggaran yang tersedia di APBD Kabupaten Sampang untuk penyaluran bantuan air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan sangat minim.

Ia menjelaskan, bantuan distribusi air bersih yang diajukan Pemkab Sampang ke Pemprov Jatim itu senilai Rp150 juta.

"Bantuan ini kami prioritaskan untuk desa-desa yang mengalami kekeringan kritis," katanya.

Baca juga: BPBD Sampang sebut 11 kecamatan alami kekeringan

Candra mengatakan, sebanyak 77 desa yang mengalami kekeringan kritis itu tersebar di 10 kecamatan. Warga di desa tersebut bahkan harus berjalan lebih dari tiga kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih.

Selain itu, terdapat enam desa di 2 kecamatan masuk kategori langka air bersih dan 12 desa di 3 kecamatan masuk kategori langka terbatas. Sehingga total jumlah desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau kali ini sebanyak 95 desa, tersebar di 14 kecamatan.

"Saat ini kami telah menetapkan Kabupaten Sampang dengan status siaga darurat kekeringan," katanya.

Candra menjelaskan, kering kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.

Sedangkan kering langka terjadi apabila kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter per orang per hari, dan jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.

Baca juga: Pemkab Sampang minta bantuan SPAM atasi kekeringan

Sementara yang dimaksud dengan kering langka terbatas apabila jarak antara permukiman dan sumber air mencapai kurang dari tiga kilometer.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |