Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah melaporkan sekitar 254 rumah warga mengalami kerusakan akibat dampak gempa magnitudo 5,8 mengguncang wilayah itu.
"Hingga hari ke lima pascagempa, pemerintah daerah (pemda) terus melakukan asesmen, data-data disajikan masih terus bergerak (dinamis) karena belum di kunci, kata Pejabat Penanggulangan Bencana BPBD Poso Sofyan yang dihubungi dari Palu, Kamis.
Ia mengemukakan, ratusan rumah rusak terdiri atas 172 unit kategori rusak ringan dan 82 unit kategori rusak berat.
Adapun rumah rusak tersebar di 19 desa dan tiga kecamatan yakni Desa Maranda, Kilo, Trimuya, Tumota Kecamatan Pesisir Utara 21 rusak ringan dan tujuh rusak berat.
Kemudian Desa Towu, Masani, Bega, Lape, Tokorondo, Ueralulu, Masamba, Tabalu,Tiwaa, Saatu Kecamatan Poso Pesisir 72 rusak ringan dan 25 rusak berat, selanjutnya Desa Tangkuta, Pantongolemba, Tauncu, Padalembara, Patiwunga Kecamatan Pesisir Selatan 79 rusak ringan dan 50 rusak berat.
Baca juga: BNPB pastikan bantuan terpenuhi bagi seluruh korban gempa Poso
"Ada pula kerusakan rumah ibadah berjumlah 14 unit terdiri atas 12 unit rusak ringan dan dua rusak berat," ujarnya.
BPBD juga melaporkan sekitar 10 unit bangunan sekolah/fasilitas pendidikan mengalami kerusakan, satu diantaranya rusak berat dan sisanya rusak ringan.
Hingga kini Otoritas Rumah Sakit (RS) Poso mesih melakukan perawatan terhadap pasien di posko pengungsian di halaman RD tersebut, karena mereka khawatir masih terjadi gempa susulan sekaligus memudahkan proses evakuasi.
"Pemkab Poso dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berkoordinasi membantu pemulihan setelah gempa, termasuk komitmen BNPB membantu perbaikan rumah warga rusak akibat bencana," tutur Sofyan.
Baca juga: BNPB gencarkan trauma healing dan konter hoaks pascagempa Poso
Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga hari ke lima setelah gempa besar atau Kamis (21/8) pagi, tercatat 137 kali gema susulan di Poso dengan magnitudo 3 ke atas sebanyak 126 kali guncangan, 10 kali guncangan di bawah magnitudo 3 dan satu kali guncangan magnitudo 4.
Pada status tanggap darurat bencana gempa Poso berlangsung selama 14 mulai 18 hingga 31 Agustus 2025, upaya dilakukan pemerintah setempat yakni pemenuhan kebutuhan dasar sandang dan pangan masyarakat terdampak.
"Kami terus melakukan upaya percepatan penanggulangan bencana bersama relawan yang sudah bergerak di lapangan, terutama pemenuhan bantuan logistik bahan makanan kepada korban gempa," kata dia.
Baca juga: Kemensos cukupi kebutuhan pokok 400 lebih korban gempa di Poso
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.