Jakarta (ANTARA) - Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat dan Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, memperingatkan bahwa tatanan internasional berbasis aturan kian kehilangan kredibilitas dan berada di ambang keruntuhan.
Berbicara dalam diskusi Global Town Hall 2025 yang digelar FPCI secara daring pada Sabtu, Dino mengatakan prinsip kesetaraan yang seharusnya menjadi dasar sistem global tidak lagi berjalan.
“Aturan-aturan tersebut jelas tidak berlaku sama untuk semua negara, dan beberapa dikecualikan,” ujarnya.
Ia menilai semangat Piagam PBB terus memudar, sedangkan politik kekuatan kembali mendominasi hubungan internasional.
Menurut Dino, tren nasionalisme global bergerak ke arah yang keliru.
“Nasionalisme sedang bangkit, bukan nasionalisme yang tepat, tetapi nasionalisme yang tidak aman dan sering kali penuh amarah. Kita melihat terlalu banyak nasionalisme, dan kemanusiaan justru berkurang,” katanya.
Dino menekankan pentingnya peran warga dunia sebagai agen perubahan.
Baca juga: Dino Patti Djalal: Masyarakat sipil jadi kekuatan utama bela Palestina
Ia menyebut masa depan global tidak hanya menjadi tanggung jawab pemimpin negara, tetapi milik masyarakat luas.
“Masa depan yang kita butuhkan ditujukan bagi warga dunia—masyarakat umum, mereka yang berpikir, akar rumput—di mana pun Anda berada,” ujarnya.
Ia mendorong partisipasi publik yang lebih aktif dalam proses pengambilan keputusan global.
“Bersuaralah, beri informasi, ajak berdebat, tidak setuju, tantang, beri saran. Karena masa depan adalah milik kita dan generasi mendatang. Mari kita ciptakan masa depan yang kita butuhkan bersama,” katanya.
Global Town Hall 2025 menghadirkan rangkaian diskusi tingkat tinggi yang menyoroti tantangan geopolitik, sosial, dan moral yang mendesak.
Acara ini berlangsung menjelang KTT G20 dan bertepatan dengan negosiasi iklim COP30 di Belém, Brasil, dengan partisipan dari 114 negara.
Baca juga: FPCI: Pemerintahan Prabowo perlu cepat adaptasi aksesi OECD, BRICS
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.









![5 startup bakal dapat pendanaan Rp1,6 miliar pada [RE]Spark 2025](https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2025/11/15/WhatsApp-Image-2025-11-15-at-18.52.00.jpeg)








































