Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, meminta masyarakat yang berada di wilayah pesisir pantai selatan agar merawat delapan jalur evakuasi untuk mitigasi gempa megathrust yang memicu gelombang tsunami.
"Kami berharap jalur evakuasi dirawat dan berfungsi untuk mengurangi risiko kebencanaan alam," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Rabu .
Selama ini, kata dia, rambu-rambu jalur evakuasi terdapat pada delapan titik yakni Kecamatan Bayah (2 titik), Panggarangan (2 titik), Cihara (1 titik), Wanasalam (2 titik) dan Malingping (1 titik).
Rambu-rambu jalur evakuasi itu, lanjutnya, dinilai lebih efektif untuk menyelamatkan korban ke titik kumpul ke perbukitan yang aman dari bencana gelombang tsunami. Selain itu pemasangan sirene di Kecamatan Bayah 1 titik dan Cihara 1 titik.
Baca juga: BNPB minta 5 provinsi kosongkan pantai hingga waspada tsunami dicabut
Sedangkan untuk Wanasalam, kata dia, mereka bisa memanfaatkan mitigasi tsunami ke gedung shelter di Desa Muara Binuangeun.
Berdasarkan penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), lanjutnya, lebih baik mitigasi tsunami itu dengan memanfaatkan rambu-rambu jalur evakuasi dan pemasangan sirene dibandingkan sarana infrastruktur struktural, seperti gedung maupun bangunan.
"Kami minta masyarakat bila terjadi tsunami dipastikan sirene bunyi keras, bisa menyelamatkan kurang lebih 10-20 menit untuk bergerak cepat memanfaatkan infrastruktur melintasi jalur rambu evakuasi dan arah petunjuk ke bukit serta gedung shelter," katanya.
Baca juga: BNPB sebut tsunami setinggi 50 cm tetap bisa membunuh
Ia menyebutkan masyarakat pesisir selatan Kabupaten Lebak yang masuk daerah rawan gempa megathrust, antara lain Kecamatan Wanasalam, Malingping, Cihara, Panggarangan, Bayah, dan Cilograng. Karena di daerah itu terdapat pertemuan (tumbukan) lempeng di Samudera Hindia, Australia-Benua Asia.
BPBD Lebak menjalin kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyelenggarakan Sekolah Lapangan Geofisika agar masyarakat pesisir dapat menyelamatkan diri bila terjadi tsunami dengan berlari ke perbukitan melalui jalur evakuasi dan berlindung di shelter maupun bangunan tinggi.
Selain itu pihaknya melakukan sosialisasi dan simulasi untuk memberikan pengetahuan bagaimana masyarakat menyelamatkan jiwa apabila terjadi tsunami.
"Kami berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk merawat jalur evakuasi maupun sarana infrastruktur mitigasi lainnya agar berfungsi guna mengurangi risiko kebencanaan," katanya.
Baca juga: BPBD Lebak gelar pelatihan mitigasi kebencanaan
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.