BPBD Kalsel perkuat kesiapsiagaan hadapi karhutla dan kabut asap

1 month ago 6

Banjarmasin (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kabut asap.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kalsel Gusti Yanuar Noor Rifai di Banjarbaru, Kamis, mengatakan langkah tersebut merupakan hasil rapat koordinasi bersama sejumlah pemangku kepentingan sebagai tindak lanjut Surat Keputusan Gubernur Kalsel terkait status kesiapsiagaan.

“Fokus rapat koordinasi itu mengenai penentuan lokasi pos komando dan pos lapangan pada beberapa zona strategis,” ujar Yanuar.

Menurut dia, zona pertama meliputi pos komando ditempatkan di Bandara Syamsudin Noor, sedangkan zona kedua pos lapangan berada di daerah Hulu Sungai Selatan (HSS) sesuai arahan pihak terkait.

Keberadaan pos komando dan pos lapangan itu, kata dia, diharapkan mampu mempercepat respons penanganan jika terjadi kabut asap atau peningkatan titik panas.

Baca juga: BNPB perkuat sapras satgas darat di Kalsel tangani karhutla

Berdasarkan paparan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terpantau masih ada potensi suhu panas hingga 17 Agustus 2025, meskipun disertai peluang hujan ringan di sejumlah wilayah.

“Pantauan harian menunjukkan terdapat lima hingga enam titik panas, namun sebagian besar dapat segera dipadamkan,” ucap Yanuar.

Yanuar menambahkan, BPBD Kalsel juga mendapat dukungan pemerintah pusat berupa dua helikopter patroli dan dua helikopter water bombing untuk memperkuat penanganan di lapangan.

“Helikopter ini akan digunakan untuk patroli dan pengeboman air di titik-titik rawan apabila terjadi kebakaran,” katanya.

Ia menjelaskan, laporan dari seluruh pos lapangan nantinya terintegrasi langsung ke pos komando sehingga pimpinan dapat memantau perkembangan situasi secara real time dan meminimalkan perbedaan data lintas instansi.

Baca juga: BPBD Kalsel tangani karhutla tujuh titik di tiga kabupaten/kota

“Sinergi dan kesamaan data sangat penting agar penanganan di lapangan bisa cepat, tepat, dan terkoordinasi,” ujarnya.

Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |