Banyuwangi (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Jawa Timur menyebutkan selama 11 hari sejak tanggal 5 sampai dengan 15 Juni 2025 Gunung Raung mengalami erupsi sebanyak 49 kali.
"Mayoritas erupsi gunung berapi yang terjadi berupa hembusan asap dari kawah utama yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas bervariasi, dan statusnya Level II atau Waspada," kata Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi Danang Hartanto di Banyuwangi, Senin.
Baca juga: Gunung Raung erupsi Minggu pagi, tinggi letusan capai 1.200 meter
Ia mengaku terus berkoordinasi langsung dengan Pos Pengamatan Gunungapi Raung di Desa Sumberarum Kecamatan Songgon, dan hasilnya saat ini status Gunung Raung masih ditetapkan Level II (Waspada).
Menurut Danang, status Waspada ini hanya menimbulkan ancaman bahaya di sekitar pusat erupsi dan rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG agar tidak beraktivitas pada radius 3 km dari kawah/puncak.
Sementara pendakian ke Gunung Raung yang terletak di antara Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso itu, lanjutnya, untuk sementara ditutup sejak 14 Juni 2025 menyusul terjadinya hujan abu vulkanik di Pos 7 pendakian.
"Penutupan ini masih dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan dengan melihat perkembangan selanjutnya," kata Danang.
Baca juga: BPBD Jember bagikan masker ke warga terdampak erupsi Raung
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta masyarakat Banyuwangi untuk tidak panik, tetap tenang, dan mengikuti petunjuk serta arahan dari petugas yang berwenang.
"Patuhi rekomendasi yang dikeluarkan, dan yang terpenting juga jangan mudah percaya dengan informasi hoaks dan tidak bertanggung jawab, cari informasi yang terpercaya," katanya.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi (PVMBG) aktivitas kegempaan Gunung Raung didominasi oleh gempa erupsi atau berupa letusan.
Baca juga: Tinggi letusan Gunung Raung saat erupsi capai 1.500 meter
Material erupsi Gunung Raung sejak 5 hingga 12 Juni 2025 dominan berupa batuan berukuran abu dan sebarannya sebagian besar terbatas di sekitar kawah sehingga tidak menimbulkan perubahan ancaman bahaya.
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.