BPBD Bangka: Seorang penambang hilang diduga diterkam buaya

2 months ago 12

Sungailiat (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyebut seorang penambang biji timah atas nama Pebri (19) hilang di Sungai Baturusa diduga diterkam buaya.

Kepala Pelaksana BPBD Bangka, Rusmansyah di Sungailiat, Kamis, mengatakan kejadian yang menimpa kurban pada Rabu (2/7) pukul 18.30 WIB, ⁠kordinat 2°01'04.6"S-106°07'15.1"E

"Sebelum kejadian, pukul 17.45 korban bersama rekannya sedang memperbaiki mesin tambang biji timah di sungai itu, tiba-tiba rekan korban atas nama Iwan melihat korban diterkam buaya hingga ke dalam sungai," ujarnya.

Pihaknya menerjunkan enam orang personel untuk membantu tim SAR dan relawan serta masyarakat setempat mencari korban.

Baca juga: Basarnas temukan anak yang diterkam buaya di Mubar tewas

Baca juga: Korban diterkam buaya di Pasaman Barat ditemukan tewas

"Kita berharap korban segera ditemukan, baik dalam kondisi hidup maupun sudah meninggal dunia karena, sampai saat ini korban belum ditemukan," ujarnya.

Dikatakan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan tim yang lain di lapangan guna kelancaran pencarian korban sebab diketahui Sungai Baturusa cukup panjang dengan kondisi air yang dalam.

"Saya mengingatkan masyarakat yang melakukan aktivitas penambangan di alur sungai, supaya benar-benar memperhatikan kondisi di lingkungan sungai, musibah ini menjadi pelajaran agar tidak terulang kembali," kata Rusmansyah.

Sementara Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa mengatakan, setelah mendapat laporan pihaknya langsung menerjunkan Tim Rescue untuk membantu mencari korban.

"Upaya pencarian pada malam hari, kita maksimalkan menggunakan pantauan visual Drone Thermal serta masyarakat turut melakukan penyisiran dengan kapal kayu," ucapnya.*

Baca juga: Tim gabungan Agam temukan jasad siswa SD diserang buaya

Baca juga: Ayah dan warga temukan jenazah anaknya yang diterkam buaya

Pewarta: Kasmono
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |