Jakarta (ANTARA) - Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak meminta timnya untuk mewaspadai motivasi tinggi PSIS Semarang pada pekan ke-22 Liga 1 Indonesia di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu malam.
Dikutip dari laman resmi klub, Minggu, Hodak menjelaskan motivasi tinggi PSIS Semarang ini hadir karena skuad asuhan Gilbert Agius tersebut tengah mengusung misi bangkit.
Pelatih asal Kroasia itu menambahkan jika pemainnya akan kerja keras untuk bisa tetap menjaga tren positif dan menegaskan laga tidak akan berjalan mudah untuk Ciro Alves serta kolega.
"Saya rasa, ini (posisi PSIS) membuat tingkat kesulitannya berlipat ganda karena mereka harus mendapatkan poin. Jadi saya yakin besok akan menjadi laga sulit tapi saya harap kami bisa mendapatkan hasil positif," jelas Hodak.
PSIS Semarang pada tujuh pertandingannya di Liga 1 Indonesia diketahui belum bisa merasakan kemenangan setelah hanya mampu mengamankan satu hasil imbang dan menelan enam kekalahan.
Baca juga: Persib Bandung enggan pandang sebelah mata PSIS Semarang
Di sisi lain, Persib Bandung tengah berupaya untuk melanjutkan tren positif setelah pada dua pertandingan sebelumnya dapat mengalahkan Arema FC dan PSM Makassar.
Bek Persib Bandung Nick Kuipers menegaskan jika tiga poin kontra PSIS Semarang menjadi harga mati bagi timnya untuk menjaga jarak aman di puncak klasemen sementara dari kejaran para pesaingnya.
Pemain berkebangsaan Belanda itu menilai laga akan berjalan menarik karena PSIS Semarang merupakan tim kuat dengan materi pemain berpengalaman.
"Saya antusias bermain melawan Semarang dan berpikir ini akan menjadi laga yang menarik untuk disaksikan. Kami ingin meraih kemenangan untuk tetap menjadi nomor satu di liga. Sangat penting untuk menang besok, jadi kami harus seratus persen fokus," jelas Kuipers.
Persib Bandung kini berada di peringkat pertama klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan 46 poin dari 21 pertandingan, unggul enam poin dari Dewa United di posisi kedua.
Baca juga: Klasemen Liga 1: Dewa United geser Persija di posisi kedua
Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
