BNPB rampungkan data kerusakan bangunan akibat banjir di Sukabumi

8 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merampungkan pendataan kerusakan bangunan rumah hingga infrastruktur akibat bencana banjir disertai tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kepal Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa jumlah rumah rusak tercatat ratusan unit dengan skala kerusakan sedang hingga berat.

BNPB mengonfirmasi data dari tim reaksi cepat di lapangan yang mendapati bahwa ada sebanyak 150 unit rumah rusak ringan, 110 unit rumah rusak sedang, dan 95 unit rumah rusak berat.

Adapun untuk jumlah infrastruktur rusak yang terdata antara lain sebanyak tiga unit jembatan rusak sedang, tiga unit jembatan rusak berat, satu sarana kesehatan rusak sedang, dan 27 titik jalan terdampak serta 16 titik jembatan penghubung antardesa lainnya juga ikut terdampak.

"Sebagai langkah percepatan penanganan bencana di Kabupaten Sukabumi, Dinas PUPR setempat telah menurunkan alat berat," kata dia.

Ia menyebutkan bahwa BNPB bersama kementerian terkait dan Pemerintah Kabupaten Bogor sudah mengaktifkan tiga posko darurat untuk menunjang percepatan upaya tanggap darurat dan pemulihan dampak bencana hidrometeorologi basah ini.

Untuk posko utama didirikan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Sukabumi, posko lapangan terletak Pelabuhan Ratu, dan posko logistik yang terletak di Kantor BPBD Kabupaten Sukabumi.

Terkait logistik bantuan yang masuk dalam kategori kebutuhan paling mendesak adalah pasokan makanan siap saji, air mineral, selimut, matras, alat kebersihan dan hygiene kit untuk pengungsi terutama yang sedang mengungsi secara mandiri.

Ia menambahkan bahwa saat ini banjir yang merendam belasan desa di 22 kecamatan itu sudah dinyatakan surut.

Adapun kondisi terkini terkait bencana tanah longsor, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan lintas sektor, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan tiga kecamatan yang masih dalam masa tanggap darurat, yaitu Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kecamatan Simpenan, dan Kecamatan Lengkong.

"Lalu ada lima korban meninggal dunia dan empat dilaporkan hilang dalam upaya pencarian oleh tim SAR gabungan," imbuhnya.

Baca juga: BNPB: 5 meninggal dan 4 dalam pencarian akibat banjir di Sukabumi
Baca juga: Wamen PU dorong percepatan penanganan sungai dangkal di Sukabumi

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |