Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupaya mengendalikan potensi hujan untuk mempercepat pemulihan lingkungan akibat banjir di wilayah Jabodetabek dengan menggelar operasi modifikasi cuaca.
Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa operasi modifikasi cuaca dengan cara menaburkan garam/NaCl menggunakan pesawat ke awan potensial tersebut diagendakan berlangsung selama empat hari yang dimulai pada hari ini sampai dengan 8 Maret mendatang.
Baca juga: Pemerintah tambah modifikasi cuaca kurangi banjir di Jabodetabek
Pesawat Caravan 208B dengan nomor registrasi PK-SNP memulai penyemaian sebanyak tiga sorti atau penerbangan dari posko OMC di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Sorti pertama dilakukan pukul 15.00-17.00 WIB, dilanjutkan sorti kedua pukul 17.30-19.30 WIB, dan sorti terakhir malam ini pada pukul 20.00-22.00 WIB.
Sebanyak satu ton bahan baku garam disemai setiap sortinya yang dilakukan pada ketinggian 8.000-11.000 kaki.
Baca juga: Modifikasi cuaca Jakarta fokus untuk antisipasi hujan ekstrem
Suharyanto berharap melalui operasi modifikasi cuaca ini potensi hujan di wilayah Jabodetabek yang sedang dilanda banjir bisa dikurangi dan dialihkan ke kawasan aman, seperti laut terdekat.
"Operasi ini akan berlangsung menyesuaikan dengan prediksi cuaca yang telah ditetapkan," ujarnya.
Baca juga: BNPB: Operasi modifikasi cuaca 2025 berbasis analisis
Dalam kesempatan tersebut, Suharyanto juga menegaskan bahwa BNPB bersama dengan lembaga terkait lainnya berkomitmen untuk memprioritaskan keselamatan masyarakat, dan melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam situasi tanggap darurat hingga transisi ke pemulihan, melalui dukungan peralatan serta memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak banjir terpenuhi dengan optimal.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025