Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jalur udara menjadi pilihan utama untuk menjangkau lokasi terdampak banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) karena akses darat masih sulit ditembus.
Kepala BNPB Suharyanto kepada para pewarta di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa dari Jakarta bergerak ke Kabupaten Kupang dan tim akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Ende sebelum bergerak menuju wilayah terdampak di Nagekeo.
“Malam ini tim BNPB akan diberangkatkan untuk mendukung operasi penanganan darurat di Nagekeo,” ujarnya.
Baca juga: Gubernur NTT minta BNPB kirim helikopter jangkau desa terisolir banjir
Banjir bandang yang terjadi pada Senin (8/9) malam di Nagekeo mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan empat lainnya masih hilang. Saat ini kondisi banjir sudah mulai surut, namun tim gabungan terus melakukan pencarian korban hilang.
Menurut Suharyanto, operasi tanggap darurat di lapangan dipimpin Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB bersama unsur TNI. “Logistik dasar sudah disiapkan, termasuk makanan, pakaian, tenda, dan kebutuhan mendesak lainnya,” katanya.
Baca juga: BNPB: 18 desa terisolir akibat banjir bandang di Nagekeo NTT
Ia menambahkan asesmen lanjutan akan dilakukan di lokasi untuk memastikan bantuan tambahan yang dibutuhkan warga terdampak.
BNPB berharap penanganan darurat berjalan efektif sehingga masyarakat terdampak bisa segera memperoleh kebutuhan dasar secara memadai.
Baca juga: BNPB: Tiga tewas, empat hilang akibat banjir bandang di Nagekeo
Baca juga: Pemprov NTT kirim bantuan logistik ke desa terdampak banjir Nagekeo
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.